Gambaran faktor-faktor risiko maternal terjadinya Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode Januari 2012-Desember 2012

Main Author: Siti Pradyta Piska Nugrah
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Kedokteran , 2014
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=997
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/04_FK.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Preeklampsia sampai saat ini masih merupakan masalah obstetri dan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu. Preeklampsia berat ditandai dengan peningkatan tekanan darah, proteinuria dan adanya edema pada kehamilan 20 minggu atau segera setelah lahir. Tingginya angka kejadian preeklampsia merupakan faktor utama penyebab timbulnya eklampsia sebagai akibat perkembangan dari preeklampsia yang tidak terkontrol, memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka kematian ibu. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor-faktor risiko maternal terjadinya preeklampsia berat.Metode: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional deskriptif. Menggunakan data sekunder yang dilakukan dari bulan Oktober-Desember 2013 dengan populasi seluruh ibu hamil yang mengalami preeklampsia berat di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSMH Palembang periode Januari-Desember 2012, dan didapatkan sampel sebanyak 497 yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil: Angka kejadian preeklampsia berat pada tahun 2012 sebanyak 503 (14,6%), ibu hamil dengan preeklampsia berat banyak terjadi pada kelompok usia 20-35 tahun (66,0%), Usia kehamilan mayoritas pada umur kehamilan >36 minggu (87,2%) dengan frekuensi kejadian preeklampsia berat tertinggi pada multigravida (54,7%), pada kelompok paritas ibu dengan preeklampsia berat banyak pada nullipara (41,5%), rata-rata ibu dengan preeklampsia berat tidak memiliki kondisi obstetri (67,6%).Kesimpulan: Preeklampsia berat terjadi pada usia 20-35 tahun dengan usia kehamilan >36 minggu, serta riwayat kehamilan > 2 kali, terbanyak pada nullipara dengan tidak memiliki kondisi obstetri.
  • xii, 56 hlm. : ilus.