Identifikasi mobil dengan menggunakan metode jaringan syaraf tiruan pada sistem parkir cerdas

Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Teknik , 2017
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=9614
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/TEKNIK.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Dalam kehidupan modern sekarang ini, semakin banyak tempat-tempatperbelanjaan, rekreasi, bandar udara, dan universitas yang selalu ramai dikunjungi. Masyarakat pada umumnya sudah memiliki mobil. Tak sedikit dari mereka yangdatang ketempat – tempat tersebut membawa kendaraannya. Dari pernyataan itusudah tentu tempat – tempat perbelanjaan, rekreasi,Bandar udara, dan Universitasharus mempunyai tempat parkir yang memadai baik area yang luas dan didukungdengan sistem parkir yang bagus. Proses pemantauan lokasi parkir yang masihkosong dan jumlah kendaraan yang sementara parkir sangat sulit dilakukan secaramanual, apalagi jika area parkir tersebut luas akan memakan waktu untukmencari- cari tempat parkir kosong dan tepat.Sistem perparkiran yang ada saat inimasih menggunakan sistem perparkiran konvensional yang hanya memanfaatkanlahan parkir dan petugas parkir yang mengendalikan tiap-tiap kendaraan yangmasuk, dan juga sering kali tidak memperhatikan daya tampung dari lahan parkiryang dimiliki oleh suatu bangunan. Hal ini dapat menimbulkan kerugian baikdari pihak pemilik kendaraan dikarenakan pengendara tidak mengetahui dimanaletak lahan parkir yang kosong dan terpaksa keluar apabila tidak menemukanlahan parkir kosong.Perkembangan teknologi di masa ini berkembang denganpesatnya, sistem kontrol sangat di butuhkan untuk lebih memperkecil erorr yangada. Seiring perkembangannya teknologi informasi ataupun teknologi – teknologilainnya sudah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia pada umumnya.Sepertipada perkembangan teknologi informasi yang bisa diketahui lewat digital imageprocessing hingga saat ini terus diperluas dengan tujuan untuk membantu manusiadalam melakukan pekerjaannya.Proses identifikasi ini dilakukan denganmenggunakan metode deteksi bentuk. Citra yang diidentifikasi diambil dari objekyang dideteksi oleh webcam, kemudian citra itu akan di-resize dengan ukuran100x100, kemudian area citra akan berubah sehingga hanya berupa gambar mobil. Pada proses identifikasi tahapan yang dilakukan adalah tahap pemanggilan inputdatabase dan nilai input di simulasikan dengan jaringan saraf tiruan yang telahdilatih. Pelatihan akan menggunakan 4 citra data latih yaitu 2 citra mobil minibusdan 2 citra mobil sedan. Kemudian akan didapatkan output.Pengujian dilakukandengan cara mengidentifikasi bentuk mobil secara berulang. Setiap mobil diujiviisebanyak 10 kali, dimana setiap pengujiannya dilakukan dengan posisi yangberbeda-beda. Persentase keberhasilan akan dihitung pada akhir pengujian.Dalampercobaan ini digunakan metode backpropagation sebagai metode pembentukanparameter output FIS. Ditentukan error tolerance sebesar 0 (nol) dan jumlah epoch10. Pelatihan akan mengatur parameter-parameter fungsi keanggotaan danmembentuk arsitektur ANFIS. ANFIS hanya bekerja dengan sistem-sistem tipeSugeno. Dari arsitektur ANFIS yang terbentuk terdapat tiga kategori inputandata,terbentuk 9 fungsi keanggotaan dari data input, terbentuk 18 aturan (rule) dansatu output dengan 3 parameter yaitu parameter sedan, parameter sminibus danparameter tidak diketahui dengan batasan nilai untuk parameter output ditentukansetelah melakukan pelatihan pada aturan keputusan (rule).Setelah dihitungpersentase keberhasilan pada mobil sedan mencapai 90%, persentase keberhasilanpada mobil minibus mencapai 75%, dan persentase keberhasilan identifikasi padasemua jenis mobil mencapai 82,5%. Hal ini menyatakan bahwa sistem identifikasijenis mobil otomatis dengan metode deteksi sisi telah selesai dengan hasil yangmemuaskan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkanbahwa proses identifikasi yang diuji berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihatdari semua kesimpulan skenario pengujian yang sama, yaitu ada beberapa mobilyang terdeteksi dengan baik dan ada pula yang salah terdeteksi. Hal tersebutdikarenakan beberapa faktor seperti pencahayaan yang berlebih dan sebaliknyaserta posisi mobil.
  • xvii, 51 hlm. : ilus.