Pengaruh kebutuhan underwater pan american jig terhadap peningkatan recovery bijih timah pada kapal isap produksi 12 PT Timah (Persero) Tbk Unit Penambangan Laut Bangka

Main Author: Fira Anggraini Agasi
Format: Book
Terbitan: Fak. Teknik , 2017
Subjects:
Jig
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=9506
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/TEKNIK.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • PT Timah (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan besar yang menjadiprodusen dan pengekspor timah terbesar kedua di dunia (Laporan Terintegrasi PTTimah (Persero) Tbk, 2015). Proses penambangan timah di laut khususnya,menggunakan Kapal Keruk dan Kapal Isap Produksi (KIP) sebagai alat penggalimaterial. Penambangan pada Kapal Isap Produksi menggunakan cutter yangberbentuk gigi-gigi tajam sebagai media pemberai tanah. Proses penambangan bijihtimah dikatakan berhasil jika proses pencucian bijih timah menghasilkan kadar dankonsentrat timah serta recovery jig yang tinggi.Proses pemisahan pada jig dipengaruhi beberapa variabel seperti panjang danjumlah pukulan torak, ketebalan dan ukuran bed, kecepatan aliran horizontal,kebutuhan underwater dan feed rate. Air merupakan media utama pemisahan padajig, sehingga kebutuhan air tambahan (underwater) memiliki peranan yang pentingterhadap kecukupan air pada jig. Kebutuhan underwater dalam prosesnyadipengaruhi diameter lubang spigot dan debit air yang dialirkan pompa underwaterke dalam tangki jig. Kebutuhan underwater yang tidak sesuai dengan kebutuhanideal jig akan mempengaruhi variabel-variabel lain pada jig dan mengakibatkankinerja jig menurun.Recovery yang diperoleh jig pada bulan November tidak sesuai dengan targetperusahaan yaitu sebesar 92,31% dan pada saat penelitian dilakukan terjadioverblast di atas jig primer saat penggalian kaksa yang mengindikasikan bahwa jigkekurangan air serta kadar SnO2 yang diperoleh turun 4,92% dari bulan Oktober,untuk itu dilakukan penelitian terhadap pengaruh kebutuhan underwater panamerican jig di KIP 12.Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mempelajari studi literaturkemudian melakukan observasi lapangan di KIP 12 dan dilanjutkan denganpengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dan sekunder yang didapatdiolah dan dianalisa, kemudian dilakukan pembahasan dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui kebutuhan underwater panamerican jig dimensi 1.500 mm x 1.500 mm untuk jig primer sebesar 1.700,352m3/jam dan jig clean-up dengan dimensi 950 mm x 950 mm adalah 255,78 m3/jam,sedangkan hasil perhitungan berdasarkan data aktual di lapangan debit underwateryang mengalir pada jig primer dan jig clean-up di KIP 12 adalah 1.378,326875m3/jam untuk jig primer & 529,5710125 m3/jam untuk jig clean-up. Diameterrubber spigot yang terpasang pada jig di KIP 12 sudah mengalami keausansehingga terjadi penambahan debit underwater yang keluar melalui spigot sebesar66,0954 m3/jam untuk jig primer & 26,6013 m3/jam untuk jig clean-up.Kekurangan underwater pada jig primer diakibatkan ketidakmampuan pompadalam menyuplai air untuk jig, distribusi perpipaan underwater yang tersumbat dandiameter rubber spigot yang membesar, sedangkan kelebihan underwater pada jigclean-up diakibatkan tumpahan air yang jatuh dari rubber spigot yang terpasangpada jig primer. Pengaturan afsluiter yang sesuai dan pemasangan sisir penahandapat dilakukan untuk mengurangi crossflow yang terlalu deras akibat underwaterberlebih yang masuk ke dalam jig. Peningkatan recovery pada jig dapat dilakukandengan mengatasi permasalahan yang ada pada pompa underwater danpemeriksaan secara rutin terhadap distribusi pembagian pipa underwater ke jigserta penggantian rubber spigot 3 bulan sekali untuk menghindari penambahandebit underwater yang keluar melalui rubber spigot dikarenakan rubber spigotyang sudah aus.
  • xvii, 56 hlm. : ilus.