Fungi endofit tumbuhan pelawan (tristaniopsis merguensis griff.) dan potensinya dalam menghasilkan senyawa Antioksidan

Main Author: Muhammad Aditya Permana
Format: Book
Terbitan: Fak. Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam , 2017
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=9392
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/MIPA.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Perubahan pola hidup masyarakat menjadi lebih modern menimbulkan resikoberbagai penyakit yang berakibat pada timbulnya penyakit degeneratif. Konsumsiantioksidan dengan jumlah yang mencukupi menurunkan resiko terhadap penyakitdegeneratif. Antioksidan memiliki kemampuan untuk meghilangkan,membersihkan dan menahan efek dari radikal bebas. Salah satu antioksidan alamiyang terkandung dalam bahan alam adalah senyawa fenolik seperti flavonoid.Masyarakat etnis Pegagan di Ogan Ilir, Sumtera Selatan menggunakan tumbuhanpelawan (Tristaniopsis merguensis Griff.) sebagai obat karena pada daun pelawanterdapat menggandung flavonoid yang cukup besar. Pemanfaatan tumbuhan untukmemperoleh senyawa bioaktif sebagai obat dengan cara eksplorasi memerlukanbiomassa tumbuhan dalam jumlah sehingga berdampak pada kelestarian tumbuhantersebut.Peranan bioteknologi dalam budidaya, multiplikasi, rekayasa genetika, dan skriningmikroba endofit yang dapat menghasilkan metabolit sekunder sangat penting dalamrangka pengembangan bahan obat yang berasal dari tanaman obat. Fungi endofitmampu menghasilkan metabolit sekunder yang sama dengan tumbuhan inangnyabahkan dalam jumlah yang lebih banyak. Pencarian fungi endofit perlu dilakukanuntuk menambah dan memperkaya koleksi fungi endofit. Oleh karena itu, potensifungi endofit sebagai penghasil senyawa bioaktif dapat dikembangkan lebih lanjutuntuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat yang semakin beragam danmeningkat.Perlunya dilakukan penelitian untuk dapat diperoleh informasi jenis fungi endofittumbuhan pelawan yang berpotensi menghasilkan senyawa antioksidan. Untukdapat dikembangkan sebagai bahan baku obat dan mengurangi penggunaanbiomassa tumbuhan agar kelestarian tumbuhan pelawan dapat terjaga. Penelitianini dikakukan dengan tujuan untuk mengisolasi fungi endofit yang berpotensimenghasilkan senyawa antioksidan serta mengidentifikasinya.Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Januari 2017.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kultivasi dan produksimetabolit sekunder fungi endofit, uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH(2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan karakterisasi serta identifikasi fungi endofit. Diperoleh isolat fungi endofit pelawan 27 isolat fungi endofit terdiri dari 1 isolatfungi berasal dari akar, 10 isolat fungi berasal dari batang, 7 isolat isolat fungiberasal dari daun, dan 9 isolat fungi berasal dari kulit batangHasil uji antioksidan dengan metode DPPH, 27 ekstrak 3 diataranya memilikiaktivitas antioksidan yaitu ekstrak DP2J1, DP1J2.2 dan KBP2J4. Ekstrak DP2J1dengan nilai IC50 74 μg/ml termasuk dalam antioksidan kuat karena IC50 50-100μg/ml, sedangkan ekstrak DP1J2.2 dan KBP2J4 dengan nilai IC50 151 dan 164μg/ml termasuk dalam antioksidan sedang karena nilai IC50 antara 150-200 μg/ml.Isolat DP2J1, DP1J2.2 dan KBP2J4 yang memiliki aktivitas antioksidanteridentifikasi sebagai Aspergillus wentii Wehmer. Phialophora fastigiata untukisolat DP1J2.2, dan Cladosporium sp untuk isolat DP2J1Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tiga isolat fungi endofit tumbuhan Pelawanberpotensi sebagai antioksidan yaitu isolat DP2J1, DP1J2.2 dan KBP2J4.
  • xviii, 34 hlm. : ilus.