Evaluasi teknis sistem dewatering tambang bawah tanah pada ramp down selatan Ciurug l500 PT Aneka Tambang (Persero). Tbk Ubpe Bongkor Jawa Barat

Main Author: Ahmad Kirti Prayogo
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Teknik , 2016
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=9246
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/Fak.Teknik.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • PT Aneka Tambang (Persero).Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi emas dengan menggunakan metode tambang bawah tanah, berlokasi di kawasan hutan lindung dan hutan produksi Gunung Halimun, Kabupaten Bogor. Permasalahan air yang masuk kedalam tambang menjadi sebuah permasalahan yang sulit jika air yang masuk tersebut tidak dapat teratasi dengan baik. Pada tambang Ciurug L500 telah terjadi permasalahan air yang masuk kedalam tambang yang berakibat terhentinya penambangan. Pada ramp down bagian selatan tambang ciurug L500, ditemukan 5 sumber mata air yang mengalirkan air dengan total 16,39 m3/menit kedalam tambang. Mata air yang paling besar yaitu berada pada cross cut 464 ramp down B dengan debit sebesar 8,77 m3/menit mulai terbuka pada sekitaran Bulan Februari 2015. Mata air ini menyebabkan pompa yang berada di mine sump level bawah tidak mampu mengalirkan air, ditambah juga dengan adanya lumpur yang membuat pompa pada mine sump 435 B tersumbat. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir yang berakibat pada terhentinya aktivitas penambangan pada ramp down selatan Ciurug L500. Dengan membuat tanggul sementara pada cross cut 464 ramp down B selatan dan penambahan pompa yang bekerja, dalam kurun waktu 2 bulan keadaan ramp down ini sudah cukup stabil. Meskipun begitu, ada kekhawatiran jika ada kemungkinan terjadi banjir kembali.Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keadaan sistem deewatering yang berjalan kemudian dianalisa dan dirancang ulang guna memperkuat instalasivi Universitas Sriwijayapemompaan pada ramp down A maupun B. Diawali dengan menghitung jumlah air yang masuk, dan melakukan perhitungan head aktual dan debit aktual pompa yang beroperasi. Berdasarkan hasil analisa, sistem dewatering sudah dapat berjalan dan berfungsi dengan baik, tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadi banjir kembali. Maka dilakukan perancangan ulang dengan usaha mengurangi jumlah pemakaian mine sump, mengganti jalur buangan pompa beberapa pompa dilevel bawah sehingga head yang dibutuhkan akan turun dan debit akan naik. Dengan memanfaatkan mine sump 452, didapatkan alur sistem dewatering baru yang lebih kuat.Kata kunci: Sistem dewatering, mine sump, ramp down, pompa, pipa
  • xvi, 44 hlm. : ilus.