Efek antiinflamasi ekstrak air daun mali-mali (leea indica) terhadap kadar tnf-alfa pada tikus putih jantan galur wistar

Main Author: M. Auzan Ridho P.
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Kedokteran , 2017
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=8914
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/KEDOKTERAN.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Inflamasi merupakan respon protektif yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan dan bergantung pada IL-1, IL-6, dan TNF alfa pada fase akutnya. Selama ini pengobatan inflamasi umumnya didominasi oleh NSAID (Antiinflamasi Non Steroid). Pengunaan NSAID ini kerap memunculkan keluhan berupa gangguan pencernaan, liver, dan ginjal. Salah satu alternatif untuk pengobatan inflamasi yang aman adalah yang bersumber dari bahan alam. WHO pada tahun 2008 mencatat bahwa 68% penduduk dunia menggantungkan sistem pengobatan tradisional yang melibatkan tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit. Ekstrak daun Mali-mali mengandung flavonoid yang dapat mengendalikan kadar TNF alfa dalam proses inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak Mali-mali terhadap proses inflamasi. Metode: Penelitian eksperimental dengan metode Pre and Post dilakukan dengan membagi tikus putih jantan ke dalam 5 kelompok yang terdiri dari masing-masing 6 tikus. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol negatif (aquades), kontrol positif (Kalium Diklofenak), dan ekstrak air daun Mali-mali yang terbagi menjadi 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Masing-masing kelompok akan diinduksi dengan menggunakan karagenin dan diukur kadar TNF alfa menggunakan ELISA reader (pg/ml) dan volume edema mengunakan plestimometer. Hasil: ekstrak daun Mali-mali memiliki peranan dalam mengendalikan inflamasi, dimana 100 mg/KgBB ekstrak air daun Mali-mali setara dengan 3,35 mg/KgBB Kalium Diklofenak dalam menurunkan TNF-Alfa dan 200 mg/KgBB ekstrak air daun Mali-mali setara dengan 5,15 mg/KgBB Kalium Diklofenak dalam mengurangi volume edema yang terjadi. Kesimpulan: Kalium Diklofenak masih lebih efektif dalam mengendalikan proses inflamasi yang terjadi.
  • ix, 40 hlm. : ilus.