Efek Teratogenik Ekstrak Ciplukan (Physalis Minima Linn.) Terhadap Fetus Mencit (Mus Musculus) Galur Sub Swiss Webster Serta Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi Di Sma

Main Author: Tuwuh Purnomo
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Keguruan Dan Ilmu Pendidikan , 2014
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=8158
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/Fak_FKIP.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian tentang efek teratogenik daun ciplukan (Physalis minimaLinn.) terhadap fetus mencit (Mus musculus) dengan tujuan untuk mengetahuihubungan pemberian ekstrak daun ciplukan dengan potensi teratogenik daun ciplukanterhadap fetus mencit. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen denganrancangan acak lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri darikontrol, dosis P1 (1,4 mg/0,1 ml Tween 20/10 gBB), P2 (2,8 mg/0,1 ml Tween 20/10gBB), dan P3 (5,6 mg/0,1 ml Tween 20/10 gBB). Larutan ekstrak daun ciplukandiberikan secara gavage pada hari kehamilan ke-9 hingga ke-17. Hari ke-18perlakuan, mencit ditimbang berat badannya, dimatikan dengan cara dislokasi leher,dan diambil fetusnya kemudian dibuat preparat skeleton fetus. Data dianalisis denganperhitungan anava dan uji BJND. Ekstrak daun ciplukan menyebabkan penurunanberat badan fetus, panjang badan fetus, dan keterlambatan osifikasi tulangsupraoksipital, badan vertebra servikalis, lengkung vertebra sakrokaudalis, sternum,dan falang intermediet posterior. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak ciplukan memilikiefek teratogenik terhadap fetus mencit. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagaisumber informasi dalam pembelajaran biologi SMA kelas X pada Kompetensi Dasar3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisioberdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkanperanannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi dan kelas XI pada KompetensiDasar 3.5 menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ padasistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskanmekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak.
  • xv,111 hal. : ilus