Angka kejadian penyakit hirschsprung di bagian patologi anatomi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2009-2013

Main Author: Mary Gisca Theressi
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Kedokteran , 2015
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=8
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/KEDOKTERAN.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Penyakit Hirschsprung (megakolon kongenital) merupakan penyakit dengan gangguan perkembangan sistem saraf enterik yang dapat menyebabkan terbentuknya suatu segmen aganglionik intrinsik parasimpatis yang tidak memiliki pleksus submukosa Meissner dan pleksus mienterik Auerbach. Insiden penyakit Hirschsprung diperkirakan 1:5000 kelahiran hidup dan merupakan penyebab tersering obstruksi saluran cerna pada neonatus yang dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian penyakit Hirschsprung pada sediaan di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk case series. Dari 29.175 pasien yang menjalani pemeriksaan histopatologi di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama tahun 2009 hingga 2013, diperoleh 40 sampel penyakit Hirschsprung yang memenuhi kriteria inklusi.Hasil: Angka kejadian penyakit Hirschsprung tahun 2009 (0,02%), 2010 (0,04%), 2011 (0,02%), 2012 (0,35%), 2013 (0,21%). Penyakit Hirschsprung paling banyak (70%) didiagnosis pada kelompok usia 0-3 bulan. Sedangkan pada kelompok usia yang lain, jumlah kasus hampir sama, yaitu kelompok usia 4-6 bulan (2,5%), 10-12 bulan (5%), 1 tahun (5%), 2 tahun (5%), 3 tahun (2,5%), 4 tahun (2,5%), ≥5 tahun (7,5%). Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki (67,5%) daripada perempuan (32,5%). Karakteristik histopatologi dengan tipe segmen aganglionik tanpa pleksus saraf (70%) lebih banyak daripada tipe segmen aganglionik dengan pleksus saraf (30%).
  • 56 hlm. : ilus.