Kajian teknis squeeze cementing pada sumur y-237 di Pt Pertamina Ep Asset 2 Pendopo Field

Main Author: MUHAMMAD REZKI FUADY
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Teknik , 2015
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=6685
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/3.TEKNIK.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Sumur Y-237 merupakan sumur produksi yang memiliki dua zona produktif, yaitu zona padalapisan intermediate (288,5-290 m) dan lapisan fourth (344,1-348,1 m). Awal produksisumur ini pada tahun 2007 dengan produksi 200 BFPD dengan watercut 90 %. Namun,terjadi penurunan secara berkala sejak pertengahan tahun 2012 sampai pada titikproduksi sebanyak 185 BFPD. Oleh karena itu, dilakukan pembukaan zona produktifbaru agar target produksi tercapai, yaitu 200 BFPD. Perforasi akan dilakukan padalapisan second (271-273 m) dan pada lapisan third (300-301 m). Sebelum dilakukanpembukaan zona produktif baru, terlebih dahulu dilakukan penyemenan pada zona produktiflama (abandoned perforation). Teknik penyemenan sumur ada dua macam yaitu primarycementing dan secondary cementing. Squeeze cemting merupakan bagian dari secondarycementing yang kegiatannya menutup kembali rongga-rongga yang masih ada setelahprimary cementing pada casing atau menutup abandoned perforation yang nantinya akanmengganggu produksi minyak seperti zona perforasi lama. Squeeze cementing dilakukanpada lapisan intermediate (288,5-290 m) dan lapisan fourth (344,1-348,1 m) di sumurY-237 yang merupakan sumur produksi dengan kedalaman 792,68 m dan memiliki dua zonaperforasi. Dalam kegiatan cementing ini, digunakan semen kelas G (sesuai ketentuan API).Metode yang dipakai pada squeeze cementing ini adalah bradenhead method. Berdasarkanperhitungan design penyemenan, spacer yang digunakan sebanyak 15 bbls dan volume saltwater untuk reverse circulation sebanyak 8,68 bbls untuk tight dan 10,12 bbls untuk loss.Tekanan yang digunakan untuk memompa fluida ketika reverse circulation sebesar 65,48psi/bbl dan proses hesitation, tekanan yang dibutuhkan sebesar 113,34 psi untuk tight dan66,48 psi untuk loss. Berdasarkan karakteristik formasi sumur, dipilih design yang tepatuntuk sumur Y-237 sesuai dengan hasil injectivity test. Hasil uji injectivity sebelumdilakukan squeeze, didapat tekanan dalam keadaan konstan saat peningkatan rate hingga 1bpm. Tekanan ini konstan pada titik 55 psi dan volume salt water hilang di tangki cementingunit sebesar 6 bbl. Setelah semen mengeras, maka dilakukan uji positive test denganmemberikan tekanan 500 psi ditahan selama 10 menit. Hasil positive test menunjukkan tidakterjadi penurunan tekanan. Sehingga dapat disimpulkan zona perforasi lama tertutup dengansempurna.
  • xiii, 68 hlm.:ilus.