Analisis performansi package water tube boiler pada unit utilitas Pusri III
Main Author: | Dyah Puji Astri |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fak. Teknik
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=6089 http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/Fak.Teknik.jpg.jpg |
Daftar Isi:
- Pembangkit uap yang umumnya disebut juga dengan ketel uap adalah suatu alatyang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan cara pemanasan, dimanasumber panasnya berasal dari hasil pembakaran bahan bakar pada ruang bakar danpanasnya dipindahkan ke air melalui bidang-bidang pemanas, sehingga padatekanan dan temperatur tertentu air akan berubah fasa menjadi uap. Bahan bakaryang digunakan disini berupa bahan bakar gas yaitu gas alam (natural gas). Dalamhukum termodinamika kedua, dinyatakan bahwa tidak ada proses pengubahanenergi yang efisien dan pasti terjadi penurunan kualitas energi didalamnya. Hal inidiakibatkan oleh adanya kerugian-kerugian kalor yang terjadi. Efisiensi ketel uapadalah perbandingan antara panas yang diserap oleh ketel uap dengan panas daribahan bakar. Pada penelitian ini penulis bermaksud untuk menganalisis seberapabesar nilai kerugian kalor yang terjadi pada sistem boiler dari Package Water TubeBoiler di Utilitas Pusri III. Kapasitas beban uap diambil beberapa variasiberdasarkan data operasi pada tanggal 6 April 2016 yang diperoleh dari UtilitasPusri III dan energi yang masuk hanya dari bahan bakar (energi yang masuk melaluiudara diabaikan). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar nilaikerugian kalor yang terjadi pada sistem Package Water Tube Boiler dan seberapabesar nilai efisiensi dari Package Water Tube Boiler. Pengolahan data dilakukanberdasarkan data log sheet atau rekaman data yang ada di bagian operasi UtilitasPusri III dalam kurun waktu tertentu, kemudian juga didapat dari tampilan displaypada panel DCS P.B. 3007-U. Data yang dimaksud diantaranya tentang laju aliranmassa uap, temperatur dan tekanan dari beberapa komponen pada Package WaterTube Boiler. Setiap bahan bakar yang mengandung hidrogen, salah satu produkpembakarannya adalah air (H2O), yang dapat berupa cairan, gas atau campuranfasa. Jika air yang terbentuk saat pembakaran hidrogen dalam bahan bakar dapatterkondensasi, jumlah kalor yang lebih besar dapat dari kalorimeter tersebutdibandingkan dengan jika air yang terbentuk dalam bentuk gas. Akibat kenyataanini, kita mengenal dua macam nilai pembakaran bahan bakar tersebut yaitu NilaiPembakaran Bawah (Low Heating Value) dan Nilai Pembakaran Atas (HighHeating Value). Nilai kalor adalah energi kalor yang dilepaskan pada saatpembakaran sempurna suatu bahan bakar, satuan umumnya adalah Btu/lbm ataukJ/kg. Ada dua macam nilai pembakaran, yaitu nilai pembakaran bawah (LHV) danNilai Pembakaran Atas (HHV). Rata-rata energi panas yang diserap oleh ketel uapsebesar 50033,874 kJ/s dimana energi panas terbesar yang diserap oleh ketel uapsebesar 51672,133 kJ/s pada kondisi operasional adalah 73,5 Ton/h pada jam 08:00xiWIB dan energi panas terkecil yang diserap oleh ketel uap sebesar 46671,717 kJ/spada kondisi operasional 66 Ton/h pada jam 18:00 WIB. Kerugian kalor yangterjadi pada Package Water Tube Boiler pada tanggal 6 April 2016 rata-rata didapatsebesar 4645,7 kJ/s. Dimana kerugian kalor (losses) terbesar terjadi pada kapasitasuap 71 Ton/h di jam 14:00 WIB yaitu sebesar 5816,992 kJ/s. Sedangkan kerugiankalor (losses) terkecil terjadi pada kapasitas 70 Ton/h di jam 20:00 WIB yaitusebesar 3459,539 kJ/s. Nilai efisiensi terbesar yaitu 93,47 % dimana nilai kerugiankalor (losses) terkecil didapat yaitu 3459,539 kJ/s. Nilai efisiensi terkecil yaitu89,56 % dimana nilai kerugian kalor (losses) terbesar didapat 5816,992 kJ/s.Produksi uap terbesar 73,5 ton/h seperti yang terlihat pada tabel 4.1 tidak memilikiefisiensi boiler yang terbesar, hal ini disebabkan karena pemakaian bahan bakaryang terlalu besar untuk menghasilkan uap seperti yang terlihat pada tabel 4.1dengan pemakaian bahan bakar sebesar 1,074 kg/s dan 1,082 kg/s pada pukul 08:00WIB dan 10:00 WIB. Hal ini merupakan kondisi operasi puncak, dimana uap yangdihasilkan digunakan untuk menggerakkan sistem generator. Disampingdisebabkan oleh faktor kerugian kalor (heat losses) yang terjadi juga dipengaruhioleh faktor umur boiler sehingga kinerja komponen-komponen boiler mulaimenurun.Kata Kunci : ketel uap, kerugian kalor, efisiensi.
- xix, 43 hlm. : ilus.