Analisis efisiensi pemasaran dan pendapatan usaha tani nanas di desa sri kembang 1 kecamatan payaraman kabupaten Ogan Ilir
Main Author: | Wijaya |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fak. Pertanian
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=5390 http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/PERTANIAN.jpg.jpg |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menghitung tingkat efisiensi pemasaran nenas dengan melihat saluran pemasaran, menghitung besarnya marjin pemasaran, biaya pemasaran, dan keuntungan yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran serta bagian yang diterima petani (farmer’s share). (2) Menghitung pendapatan petani nenas di Desa Sri Kembang I Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir. (3) Menghitung pendapatan petani nenas untuk memenuhi kebutuhan hidup layak keluarga mereka. Pengambillan data dilokasi penelitian ini di Desa Sri Kembang I KecamatanPayaraman Kabupaten Ogan Ilir telah dilaksanakan pada bulan Februari 2013. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling). Data yang diperoleh dari lapangan diolah secara sistematis, ditabulasikan dan dilanjutkan dengan menganalisis secara deskriptif. Saluran pemasaran nenas di Sri Kembang I yang terjadi adalah saluran pemasaran tidak langsung yang terdiri dari dua saluran, yaitu saluran pemasaran I dan saluran pemasaran II. Saluran pemasaran I yaitu petani menjual nenas ke pedagang pengumpul desa dilanjutkan ke pedagang besar kemudian ke pedagang pengecer Pasar Palembang dan sampai ke konsumen akhir. Saluran pemasaran II yaitu petani menjual nenas ke pedagang pengecer di Pasar Indralaya dan sampai ke konsumen. Nilai efisiensi pemasaran nenas pada saluran pemasaran I dan saluran pemasaran II adalah masing-masing 14,60 persen dan 8,22 persen. Ini menunjukan bahwa saluran pemasaran II lebih efisien dibandingkan saluran pemasaran I, karena nilai efisiensinya paling kecil. Hal ini dikarenakan rendahnya biaya pemasaran yang dikeluarkan lembaga pemasaran dan sedikitnya lembaga pemasaran yang terlibat pada saluran pemasaran II dibandingakn dengan saluran pemasaran I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata yang diterima petani nenas di Desa Sri Kembang I dalam melakukan budidaya usahatani nenas adalah sebesar Rp. 111.593.714,09 per musim tanam atau Rp. 4.649.738,09 per bulan. Pendapatan petani yang mengusahakan usahatani nenas di Desa Sri Kembang I dapat memenuhi standar kebutuhan hidup layak. Dikarenakan pendapatan petani lebih besar dibandingkan dengan standar kebutuhan hidup layak, yaitu pendapatan petani sebesar Rp. 4.649.738,09 per bulan sedangkan standar kebutuhan hidup layak di Kecamatan Payaraman sebesar Rp 4.593.300,25 per bulan. Persentase pendapatan terhadap KHL yaitu sebesar 101,23persen.
- xvii, 68 hlm. : ilus.