Penilaian kesesuaian lahan untuk tanaman karet (hevea brasiliensis), kakao (theobroma cacao l.) Dan kopi robusta (coffea canephora) pada lahan kering di kelurahan patihgalung kecamatan Prabumulih barat

Main Author: Erwinda Suci Damayanti
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Pertanian , 2015
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=4364
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/PERTANIAN.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Kurangnya pengelolaan lahan yang baik untuk tanaman pertanian oleh masyarakat setempat, menjadikan banyak lahan kering tidak terpelihara. Padahal sistem lahan MBI (Muara Beliti) di Kota Prabumulih ini sesuai untuk beberapa tanaman tahunan seperti karet, kakao dan kopi robusta. Maka perlu dilakukan penilaian kesesuian lahan untuk meningkatkan produktifitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian lahan tanaman karet, coklat (kakao) dan kopi robusta di Kelurahan Patihgalung, Prabumulih Barat. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Kegiatan lapangan dan analisis tanah di laboratorium dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2014. Dalam penelitian ini digunakan metodologi survei intensif (skala 1:2000) dengan penentuan titik pengamatan secara sistematik pada setiap lahan. Luas lahan karet, ladang, tanah kosong, belukar di sebelah barat, dan belukar di sebelah timur berturut – turut ± 0,72, 0,35, 0,79, 0,58, dan 0,63 ha (luas 3,07 ha). Setiap titik pengamatan berjarak ± 40 m, dan terdapat 14 titik pengamatan pada kelima bagian lahan. Peubah yang diamati pada setiap titik di lapangan adalah kemiringan lereng dan kedalaman tanah. Peubah yang dianalisis di laboratorium adalah: pH, KTK, N-total, K2O, P2O5, dan tekstur tanah. Karakteristik tanah ini lalu dicocokkan dengan kebutuhan penggunaan lahan untuk tanaman karet, kakao dan kopi robusta sehingga diperoleh kesesuaian aktualnya. Lalu dengan mempertimbangkan masukan yang dibutuhkan berdasarkan faktor pembatas yang ada, dapat ditentukan kesesuaian potensialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara aktual tanaman karet kurang sesuai (S3) dan bahkan tidak sesuai (N) tanahnya karena dibatasi oleh P2O5 dan lereng. Untuk tanaman kakao, semua lahan areal penelitian kurang sesuai (S3) karena dibatasi oleh pH, P2O5, dan lereng. Untuk tanaman kopi robusta, secara aktual semua lahan tidak sesuai (N) tanahnya karena dibatasi oleh pH yang sangat rendah untuk tanaman ini. Setelah mempertimbangkan masukan yang diberikan untuk mengatasi beberapa faktor pembatas, yaitu kekurangan hara, pH yang rendah, dan kelas lereng yang tergolong sampai agak curam, maka secara potensial tanaman kopi robusta sangat sesuai pada areal penelitian, sedangkan tanaman karet dan kakao masih dibatasi oleh satu bulan kering dan curah hujan sehingga kesesuaian potensialnya sebatas cukup sesuai (S2w).
  • xiv, 44 hlm. : ilus.