Optimasi produksi sumur gas lift aliran kontinyu x-03 dan x-20 pada lapangan x dengan menggunakan simulator produksi pipesim di PT.Pertamina EP Region Sumatera
Main Author: | Slamat Widodo |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fak. Teknik
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=4046 http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/3.TEKNIK.jpg.jpg |
Daftar Isi:
- Sumur X-03 dan X-20 yang terletak di lapangan X sudah mengalami penurunanproduksi disebabkan oleh penurunan tekanan. Dengan menggunakan data reservoir, datasumur dan data produksi dari tiap sumur, maka dilakukan simulasi terhadap sumurmenggunakan simulator produksi Pipesim. Tujuannnya adalah untuk melihat kemampuanproduksi sumur dan berapa kenaikan produksi sumur yang dapat diupayakan. Simulasi untukmengetahui asumsi kenaikan produksi sumur dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisakemampuan sumur melalui perhitungan inflow performace curve (kurva IPR). Kemudianmelakukan simulasi dengan cara membandingkan peningkatan laju produksi minyak melaluiperubahan laju injeksi gas liftnya ataupun memperdalam letak titik injeksinya.Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa kemampuan produksi maksimal dan lajuproduksi optimum sumur X-03 adalah 5094 BFPD dan 2400 BFPD; dan pada sumur X-20kemampuan maksimal dan laju produksi optimum adalah 2675 BFPD dan 1680 BFPD.Optimasi terhadap sumur dilakukan untuk mendapatkan kenaikan produksi fluidaoptimum dengan 2 (dua) skenario, yaitu : skenario I (Pertama) adalah Pengubahan lajuinjeksi gas dengan gas lift valve existing yang dilakukan terhadap Sumur X-03, katub operasiberada pada katub yang paling bawah diperoleh produksi maksimum sebesar 2002 BFPDdengan laju injeksi gas sebesar 2,2 mmscf/d.; Sumur X-20, diperoleh produksi maksimumsebesar 918 BFPD dengan laju injeksi gas sebesar 2,0 mmscf/d. Dari hasil skenario Idinyatakan laju produksi tidak mencapai optimum. Skenario II (Kedua) adalah melakukanperencanaan ulang letak kedalaman katub (redesign) kemudian dilakukan penentuan lajuinjeksi. Sumur X-03, katub di desain menjadi 9 katub dengan katub operasi (Check Valve)berada di kedalaman 5115 ft dengan asumsi produksi maksimum sebesar 2066 BFPDdengan laju injeksi optimum 2,66 mmscf/d.; Sumur X-20, katub di desain menjadi 9 katubdengan katub operasi (Check Valve) berada di kedalaman 5494 ft dengan asumsi produksimaksimum sebesar 891 BFPD dengan laju injeksi optimum 1 mmscf/d. Dari hasil skenariokedua juga tidak diperoleh kondisi laju optimum.
- xiv, 140 hlm.:ilus.