Efek Teratogenik Ekstrak Biji Petai Cina (Leucaena leucocephala L.) terhadap Fetus Mencit (Mus musculus L.) Galur Sub Swiss Webster dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi SMA

Main Author: Irsyidahati Maldini
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Keguruan Dan Ilmu Pendidikan , 2015
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=3182
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/FKIP.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek teratogenik ekstrak biji petai cina terhadap Fetus Mencit (Mus musculus L.) Galur Sub Swiss Webster. Metode penelitian yang dilaksanakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (kontrol), P1 (dosis 3,5 mg/10gBB), P2 (dosis 7,0 mg/10gBB), dan P3 (dosis 14,0 mg/10gBB). Perlakuan diberikan pada hari kebuntingan mencit ke-9 hingga ke-17 lalu dilakukan pembedahan pada hari ke-18. Berdasarkan hasil penelitian, senyawa aktif dalam biji petai cina mampu menurunkan berat badan fetus seiring dengan bertambahnya jumlah dosis yang diberikan. Selain itu, senyawa aktif biji petai cina juga dapat menyebabkan keterlambatan penulangan pada tulang kepala supraoksipital, falang proksimal dan falang intermediet pada anggota gerak bagian depan dan anggota gerak bagian belakang, serta dapat menyebabkan kelainan tulang dada berupa kelainan tulang dada membelah, kelainan bentuk asimetri shaped, dan bentuk asimetris dumbbel. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai contoh kontekstual pembelajaran biologi SMA kelas XI Kompetensi Dasar 4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.Kata kunci: Biji petai cina, mencit, keterlambatan penulangan, kelainan tulang dada.
  • xii, 47 hlm. : tab. : ilus.