Hubungan sanitasi lingkungan dan personal higiene ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas 23 Ilir Kota Palembang tahun 2014

Main Author: Nurfadhila Melina
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=2647
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/FKM.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Penyakit diare pada balita masih menjadi masalah kesehatan di Kecamatan Bukit Kecil terutama di Wilayah Kerja Puskesmas 23 Ilir dengan jumlah 279 kasus. Berdasarkan Profil Kesehatan kota Palembang Tahun 2012 didapatkan bahwa Kecamatan Bukit Kecil merupakan wilayah dengan kondisi sanitasi terburuk yaitu cakupan pengelolaan air limbah sehat terendah (43,48%) dan cakupan jamban sehat terendah (62,07%). Selain itu proporsi penduduk di Sumatera Selatan yang berperilaku higienis dalam hal mencuci tangan sebesar 45,3%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan personal higiene ibu dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita berjumlah 123. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisa data yang dilakukan adalah univariat, bivariat, dan multivariat. Uji statistik dilakukan dengan uji chi-square untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik untuk analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan (p=0,002), kualitas fisik air bersih (p=0,024), kepemilikan jamban sehat (p=0,047), keadaan tempat sampah (p=0,001), sistem pembuangan air limbah (p=0,003), kebiasaan mencuci tangan (p=0,000), kebiasaan penggunaan botol susu (p=0,031), dan kebiasaan mencuci peralatan makan (p=0,024) dengan kejadian diare pada balita, namun tidak ada hubungan antara kebiasaan menyimpan hidangan makanan (p=0,682), dan kebiasaan mencuci bahan makanan (p=0,810) dengan kejadian diare pada balita. Variabel yang paling berpengaruh dengan kejadian diare pada balita adalah tingkat pendidikan ibu (PR=10,385; 95%CI 2,899-37,206) dan kebiasaan cuci tangan (PR=10,254; 95%CI 3,148-33,409). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan, kepemilikan jamban sehat, keadaan tempat sampah, sistem pembuangan air limbah, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan penggunaan botol susu, dan kebiasaan mencuci peralatan makan memiliki hubungan dengan kejadian diare pada balita. Saran pada penelitian ini perlu adanya peningkatkan frekuensi penyuluhan tentang pentingnya penyediaan sarana sanitasi lingkungan dan personal higiene untuk mencegah kejadian diare.
  • xvi, 128 hlm. : ilus.