Konsentrasi serum PIGF (Placenta Growth Factor) penderita preeklampsia berat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Main Author: | Rodiani |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fak. Kedokteran
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=1746 http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/KEDOKTERAN.jpg.jpg |
Daftar Isi:
- P|GF {Plat:ental {.irtsv'ilt Fucrr-tr) merupakan faktor proangiogenik yang terbaik dan paling poten .vang bekerja secara langsung vang meningkatkan permeabilitas vaskuler. Di beberapa rumah sakrt di indonesia angka kejadian preeklampsia tidak jauh berbeda. Adapun data rekam medis di Rurnah Sakit Dr. Mohamad Hoesin Palembang, angka kejadian preeklampsia pada tahun 2012 didapatkan sebesar i2 oo.Ada teori yang mengatakan preeklampsia berhubungan dengan ketidakseimbangan antara antiangiogenik berupa soluble -fins-like tvrr.tline kinLt.s., i (sFlt-l ) dan soluhle endoglm yang tinggi dengan proangrogenik berupa P1GF dan VEGF yang rendah. Penelitian di Indonesia mengenai PICF dalam preeklantpsra rnasih sedikit datanva seperti yang dilaporkan oleh Ekapatrra dkk -\lereka membandingkan kadar PIGF antara kelompok preeklampsra anrtan diru dan larnbat di RSIP Dr Hasan Sadikin, Bandung. Ha1 inr membuat ketertarikan peneliti untuk rnengkaji lebih lanjut mengapa PIGF menumn pada pasien preeklampsia berat di RS. Dr. M. Hoesin Palembang.Penelitran ini dilaksanakan urr-ilai .luni 2013 sampai Februari 1014 di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unir ersitas Sriw{aya/Rumah sakit umunr Pusat Palernbang. Penelitian ini adalah anaiitik kuantitatif berupa c{15'e Lotlrt'rtl Yttttlr'. Sarnpel dikelompokkan atas Preeklampsra berat sebagai kelompok kasus dan normotensi sebagai kontrolnva dengan tumlah sampel adalah 30 untuk masing-tnasing kelompok kasus dan kontrol' Data diolah dengan SPSS versr l1 dan dianalisis menggunakan metode analisis bivariat dan ROC (l?ece i,,tsv L) Per dt r rtg (' un'c).Karakteristik penelrtran meliputi usia ibq paritas, rirva-Vat hipertensi dan usia gestasi. Tidak dttemukan hubungan bermakna antara kelornpok usia dengan kejadian PEB (p:U-1++). Persentase kejadian PEB mavoritas terjadi pada kelompok riwarat hrpenensi (100% dari 11 sampel) dan berhubungan bennakna 1pl ( 62-1%). Tidak diternukan hubungan bermakna antara paritas dengan keladian PEB (p:0,179) dan usia gestasi dengan kejadian PEB {p:0,097). ('nt oft yt,ir,/r P1GF dalam prediktif preeklampsia adalah 123'35 pg/rnl {sensitifitas 93,3.n0. spesltltas 70.096). Persentase kejadian PEB mayoritas terjadi pada kelompok kadar P1GF rendah (38,3% clari 60 sarnpel). Hasil penelitian dapat disimpulkan adanl'a hubungan $ermakna antara kadar P|GF rendah dengan kejadian PEB (5
- xv, 54 hlm. : ilius.