Pola kepekaan klebsiella pneumoniae terhadap beberapa antimikroba di RSMH Palembang periode januari-desember 2012

Main Author: Adrian Pratama
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fak. Kedokteran , 2014
Subjects:
Online Access: http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=1698
http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/KEDOKTERAN.jpg.jpg
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Klebsiella pneumoniae adalah patogen oportunistik yang seringmenyerang individu dengan immunocompromised. Infeksi yang disebabkanbakteri ini biasanya terjadi pada saluran kemih, saluran pernapasan, aliran darah,dan jaringan lunak. Pengobatan terhadap infeksi Klebsiella pneumoniae menjadisangat rumit sejak munculnya enzim beta-laktamase yang menyebabkan resistensipada beberapa golongan antimikroba antimikroba. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pola sensitifitas dari Klebsiella pneumoniae terhadapbeberapa antimikroba.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan rekammedik di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP Dr. Muhammad HoesinPalembang pada periode Januari-Desember 2012. Rekam medik yang digunakanadalah 999 data isolat Klebsiella pneumoniae yang telah dilakukan uji sensitivitasterhadap antimikroba. Isolat berasal dari 41 jenis spesimen, seperti sputum (47%),urin (21%), pus (10,6%), darah (6,4%), swab tenggorok (3,6%), dll.Hasil: Isolat Klebsiella pneumoniae paling sensitif terhadap imipenem (96,3%),amikasin (90,2%), sulbaktam (82,1%), dan fosfomisin (81%). Sebaliknya,antimikroba yang paling resisten adalah sefpirom (74,7%), ampisilin sulbaktam(68,3%), sefazolin (66,7%), azitromisin (66,7%), sefipim (66,3%) dankotrimoksazol (60,6%).Kesimpulan: Isolat Klebsiella pneumoniae paling sensitif terhadap imipenem danresisten terhadap sefpirom.
  • xii, 110 hlm. : ilus.