Pandangan kritis petani lada putih terhadap manfaat sosial ekonomi dari penanaman pohon acacia mangium (Willd) di lahan pasca tambang tanah pada wilayah konsesi PT. Tanah (Persero) TBK di provinsi kepulauan Bangka Belitung
Main Author: | Leni Lastari |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fak. Pertanian
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unsri.ac.id//index.php?p=show_detail&id=1508 http://digilib.unsri.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/Fak.Pertanian.jpg.jpg |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menghitung potensi ekonomi tanamankayu Acacia mangium dilahan pasca tambang dengan mengukur kecepatantumbuhnya untuk dibandingkan dengan yang ada dilahan biasa yakni lahan pratambang,2) Menghitung penerimaan dan pendapatan usahatani lada danmengukur berapa besar biaya produksinya yang bisa ditekan setelah adanyarevegetasi lahan pasca tambang dengan tanaman akasia sebagai sumber kayujunjungan lada, 3) Menghitung berapa besar manfaat ekonomi pertanaman Acaciamangium terhadap usahatani lada, serta menghitung manfaat sosial ekonomilainnyaPenelitian ini dilaksanakan di Desa Bencah Kecamatan Air GegasKabupaten Bangka Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja(purposive) yang memiliki karakteristik. Penelitian ini dilaksanakan denganmetode survei dan dengan metode penarikan contoh yaitu metode acak sederhanapetani contoh yang diambil sebanyak 40 kk yang melakukan usahatani lada.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara denganpetani lada dan penambang timah berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dalamkuisioner yang telah disiapkan tentang usahatani yang dilakukan oleh petani.dataprimer meliputi : (1) Identitas petani dan keluarga petani, (2) luas lahan, (3) biayaproduksi pengusahaan lada, (4) harga lada yang diterima petani dan keteranganlain yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder yang dikumpulkanadalah data dari dinas-dinas dan instansi terkait seperti Dinas Pertambangan danEnergi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Pertanian, Perkebunan, danPeternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan PT. Timah Persero Tbk.Data yang diambil adalah keadaan umum daerah, keadaan umum petani setempatdan data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Berdasarkan data yangdiamati, tinggi pohon dan kandungan nitrogen (N) dilahan revegtasi dan lahanHTI lebih rendah, sedangkan untuk diameter, LBDS, dan volumepertumbuhannya relatif sama di kedua lokasi tersebut, ini berarti bahwa kegiatanrevegetasi yang telah dilakukan oleh PT.Timah (Persero) Tbk. pada lahan pascatambangnya dapat dikatakan berhasil, 2) Terdapat aneka paradoks sosial yangberpotensi menjadi entropi sosial seperti entorpi socio-psikologis, entropi socioekologis,entropi socio-ekonomis dan entropi socio-budaya yang berpotensimenghambat upaya penghijauan Lahan Pasca Tambang Liar (LPTL) denganpendekatan pengembangan SUPK Acacia mangium secara semi komersilberwawasan kerakyatan, 3) Rata-rata Biaya produksi usahatani lada pertahunadalah sebesar Rp. 39.599.294. Pendapatan usahatani lada adalah sebesar Rp. 68.538. 831 Pertahun. Rata-rata biaya produksi yang digunakan untuk membeli tiangpanjat yang dikeluarkan petani adalah sebesar Rp. 723.500 pertahun. jikamenggunakan kayu akasia sebagai tiang panjat lada, maka petani bisa menekanbiaya sebesar Rp. 4.000.000 untuk satu hektar kebun lada dengan jumlah 1000bibit lada yang akan ditanam, 4) SUPK (Satuan Usaha Perhutanan Kerakyatan)merupakan satuan usaha berstruktur agribisnis dan sistemik melibatkan tiga pihakutama yakni masyrakat desa, pengusaha dan unsur Pemda. Pendekatan SUPKadalah cara taktis pragmatis mengangkat kesejahteraan para pihak agar tidakberupaya merambah hutan alami, melainkan berupaya menumbuhkan penanamankayu guna menambah dan mengembalikan fungsi hutan. SUPK menegaskaneksistensi bisnis kemitraan sebagai kepentingan stategis bersama. Sebutan SUPKharus dijadikan satu bentuk pendekatan baru yang tidak berbasis proyek dangerakannya diharapkan mampu menjawab tantangan maupun ancaman yangsedang dihadapi oleh industri kehutanan nusantara.Kata kunci: Lahan pasca tambang, Revegetasi, Lada, Acacia mangium (Willd)
- xxi, 117 hlm. : ilus.