Manajemen Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Pauh IX Rawang Ketaping Kecamatan Kuranji Kota Padang
Daftar Isi:
- ABSTRAK Skripsi ini berjudul “ Manajemen Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Pauh IX Rawang Ketaping Kecamatan Kuranji Kota Padang” disusun oleh : Silvia Rahma Ayuri , NIM 1512030045, Jurusan Manajemen Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Adapun yang menjadi permasalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Manajemen Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Pauh IX Rawang Ketaping Kecamatan Kuranji Kota Padang. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Perencanaan Panti Asuhan Muhammadiyah, pengorganisasian Panti Asuhan Muhammadiyah, penggerakan Panti Asuhan Muhammadiyah, dan pengawasan Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Pauh IX Rawang Ketaping Kecamatan Kuranji Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu mencatat, menganalisis, dan mengimplementasikan kondisi-kondisi yang terjadi. Lokasi penelitian bertempat di Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Pauh IX Rawang Ketaping Kecamatan Kuranji Kota Padang. Data penelitian ini penulis peroleh dari pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah data tersebut penulis kumpulkan, kemudian dianalisis dan diambil kesimpulan. Dari hasil penelitian yang penulis laksanakan pada Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Pauh IX Rawang Ketaping Kecamatan Kuranji Kota Padang, diketahui bahwa adanya penerapan fungsi-fungsi manajemen dengan melakukan. 1) Perencanaan belum sesuai dengan apa yang telah direncanakan sepenuhnya berjalan dengan baik, di panti asuhan disusun dengan rencana jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang contohnya adalah melaksanakan bimbingan keterampilan dasar, bimbingan koperasi, dan bimbingan pendidikan, sedangkan jangka pendek adalah pembinaan panti, dan pemeriksaan kesehatan satu kali dalam seminggu. 2) Pengorganisasian juga belum berjalan maksimal, masih banyak para pengurus tidak melakukan pertangungjawaban sesuai dengan apa yang ditugaskan kepada mereka masing-masing. karena di dalam kepengurusan terdapat 18 orang pengurus, sedangkan yang aktif hanya 5 orang pengurus dan 13 orang pengurus lainnya kurang tanggun jawab dari tugas masing-masing pengurus dalam panti asuahan ini. 3) Penggerakan belum semua efektif karena ada beberapa pengurus belum melaksanakan tupoksinya sebagaimana mestinya yang telah ditugaskan masing-masing pengurus dengan pendekatan yang ada di dalamnya. 4) pengawasan dipanti ini sudah berjalan dengan baik, dengan diadakan pertemuan rutin satu kali enam bulan di setiap tugas yang dilaksanakan pengurus, seperti program kerja, daftar hadir kepengurusan dan struktur kepengurusan.