Daftar Isi:
  • ABSTRAK Skripsi yang berjudul “Interaksionisme Simbolik Masyarakat Minang dan Jawa di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok“, di susun oleh Riri Nofrianto Rahmat Nim, 1412010339 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN IB Padang Tahun 2019. Interaksionisme Simbolik yang terjadi di Nagari Sungai Nanam ini merupakan perspektif suatu sudut pandang yang membimbing cara orang melihat kehidupan sosial tehadap masing-masing budaya maka muncullah kesan tidak baik ketika melakukan interaksi, seperti penilaian orang Jawa terhadap orang terhadap nilai-nilai dan norma-norma suku Minangkabau begitupun sebaliknya. Orang Jawa menganggap bahwa orang Minang itu hanya konsep dan falsafah mereka saja yang baik sedangkan dalam tindakan mereka tidak seperti itu. Sehingga komunikasi yang terjadi antara dua budaya menimbulkan konflik yang dilatar belakangi oleh perbedaan paham ideology, baik itu aspek budaya seperti dalam interaksi sosial seperti pemahaman tentang makna budaya (mind), peran individu dalam sosial kemasyarakatan (self), dan cara yang menjadikan tuntunan dalam masyarakat (society) ditemukan sebagai perbedaan yang besar dan sering kali mengakibatkan terjadinya problem dalam komunikasi antarbudaya Orang Minang dengan orang Jawa di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data primer dengan sumbernya adalah Masyarakat Jawa di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Hasil penelitian ini menunjukan bahwa interaksionisme simbolik antara orang Minang dengan orang Jawa di Nagari Sungai Nanam dalam proses komunikasi antarbudaya didasarkan pada konsep seperti mind (pikiran) pengetahuan orang Jawa terhadap nilai-nilai budaya, adat istiadat, simbol-simbol budaya, dan bahasa yang di pergunakan saat berkomunikasi dan berinteaksi antara orang Jawa dan orang Minang di Nagari Sungai Nanam. Self (diri) cara memposisikan diri orang Jawa dengan kebudayaan Minang di Nagari Sungai Nanam sebagai berikut, memposisikan diri sebagai orang Minang, mensosialisasikan budaya Jawa kepada orang Minang di Nagari Sungai Nanam, membagun persepsi yang yang baik walaupun beda budaya, refleksi diri sehingga tidak terjadi konflik interpersonal serta pengalaman saat berinterksi dengan orang Minang sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial. Society (masyarakat) proses interaksi orang Jawa dengan kelompok atau masyarakat Minang di Nagari Sungai nanam seperti adanya pranata sosial pada masyarakat, perbedaan tingkat pendidikan sehingga mereka beranggapan budaya mereka lebih unggul dari pada budaya lain. Kata Kunci: Interaksionisme Simbolik, Etnis Minang, Etnis Jawa