Daftar Isi:
  • Skripsi denganjudul“ Tradisi Manopot Kahanggi Pada Upacara Perkawinan di Jorong Sopo Bawak Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, yang ditulis oleh Merta Yuhida Bp.1611020096 jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang.Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana sejarah dan dinamika tradisi manopot kahanggi, bagaimana pelaksanaan tradisi manopot kahanggi, serta apa fungsi dan makna yang terkandung dalam tradisi manopot kahanggi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan sejarah tradisi Manopot Kahanggi, dan pelaksanaan tradisi manopot kahanggi, serta fungsi dan makna yang terkandung dalam tradisi Manopot Kahanggi pada upacara perkawinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu menggambarkan apa yang ada di lapangan,dan memberi analisis sesuai dengan teori yang ada. Mulai dari pengumpulan sumber, kritik sumber, analisis sumber dan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi manopot kahanggi merupakan ketentuan adat yang harus diikuti oleh calon mempelai laki-laki yang akan mengambil perempuan ke Sopo Bawak. Tardisi manopot kahanggi yang disebabkan oleh beberapa hal seperti banyaknya para pendatang yang mendiami daerah Sopo Bawak. Proses pelaksanaan tradisi manopot kahanggi meliputi rangkaian marsapa boru (meminang), pasahat pamatang (memperkenalkan kepada masyarakat). Fungsi dan makna yang terkandung manopot kahanggi adalah: membantu pihak keluarga mempelai laki-laki untuk melancarkan perkawinan, menambah hubungan kekerabatan antara kampung pihak keluarga mempelai laki-laki dengan keluarga kahanggi dan bagi masyarakat. Makna yang terkandung dalam acara manopot kahanggi adalah sebagai tanda keseriusan pihak laki-laki, menjalin hubungan silaturrahmi antara keluarga laki-laki dengan keluarga perempuan dan calon mempelai laki-laki diterima secara adat.