SIKAP JANDA AKIBAT CERAI GUGAT DALAM PERSPEKTIF KONSELING KELUARGA DI NAGARI DESA BARU KEC. RANAH BATAHAN KAB. PASAMAN BARAT
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul Sikap Janda Akibat Cerai Gugat Dalam Perspektif Konseling Keluarga Di Nagari Desa Baru Kec. Ranah Batahan Kab. Pasaman. Disusun oleh M Al Fajri BP. 1512020054 Pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan Konseling Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. . Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh fenomena lebih tingginya jumlah perkara istri yang meminta cerai kepada suami, dari pada suami yang menjatuhkan talak kepada istri. Namun yang menarik adalah bagaimana sikap janda menjalani statusnya sebagai seorang janda akibat cerai gugat dalam perspektif konseling keluarga..Maka pertanyaan yang ingin dijawab dalam penlitian ini adalah bagaimana komponen kognitif, afektif, serta konatif dalam menyikapi status janda akibat cerai gugat dalam perspektif konseling keluarga. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk Mengetahui sikap kognitif janda akibat cerai gugat dalam perspektif konseling keluarga di Nagari Desa Baru Kec. Ranah Batahan Kab. Pasaman Barat. 2) Untuk Mengetahui sikap afektif janda akibat cerai gugat dalam perspektif konseling keluarga di Nagari Desa Baru Kec. Ranah Batahan Kab. Pasaman Barat. 3) Untuk Mengetahui sikap konatif janda akibat cerai gugat dalam perspektif konseling keluarga di Nagari Desa Baru Kec. Ranah Batahan Kab. Pasaman Barat. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode kualitatif yang memusatkan perhatian pada fenomena yang ada serta menggambarkan informasi sesuai fakta yang ada di lapangan. Sebagai sumber data dalam penelitian ini yaitu janda akibat cerai gugat sebanyak 19 orang, tapi yang menjadi informan penelitian sebanyak 5 orang. Informan penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling, cara atau teknik ini disebut simpel (sederhana) karena pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan tanpa memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini dilakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini mengungkapkan tentang: 1) Sikap kognitif janda akibat cerai gugat yaitu, informan menilai bahwa janda akibat cerai gugat lebih siap menghadapi status janda dari pada janda akibat cerai talak atau cerai mati. Perceraian memang suatu hal yang buruk,tetapi pernikahan yang lebih banyak mendatangkan mudharat dari pada manfaatnya bagi pihak istri maka istri dianggap boleh untuk meminta cerai kepada suaminya, 2) Sikap afektif janda akibat cerai gugat yaitu, informan merasakan perasaan tenang karena selesainya permasalahan dengan mantan suami, sedih dengan status janda yang dimiliki, dan kecewa dengan pernikahan yang berujung kepada perceraian, 3). Sikap konatif janda akibat cerai gugat yaitu, informan menarik diri sementara waktu untuk beradaptasi dengan status barunya, namun lama kelamaan informan mulai beradaptasi dengan status barunya dan beraktifitas seperti biasa di lingkungan masyarakat.