persepsi remaja tentang pernikahan dini di kampung lubuk batu kecamatan sutera
Daftar Isi:
- Skripsi yang berjudul “Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Dini (Kasus di Kampung Lubuk Batu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan)”, disusun oleh Mita Nofri Yenti, NIM. 1512020082. Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan. Keluarga samawa membutuhkan kesiapan dari dari aspek fisik, psikis, sosial dan ekonomi. Kenyataannya banyak remaja yang menikah di usia dini dan hal tersebut menimbulkan dampak perceraian dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Tujuan penelitian ini, adalah untuk mengetahui persepsi remaja dari aspek kognitif tentang pernikahan di usia dini, mengetahui persepsi remaja dari aspek afektif tentang pernikahan di usia dini, mengetahui persepsi remaja dari aspek konatif tentang pernikahan di usia dini, mengetahui pembahasan persepsi remaja tentang pernikahan dini di Kampung Lubuk Batu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Metode penelitian ini adalah kuantitatif, dengan jenis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Kampung Lubuk Batu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, yang berjumlah 100 orang, Teknik penetapan sampel yang digunakan adalah total sampling, total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel penelitian ini adalah remaja di Kampung Lubuk Batu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil temuan penelitian ini mengungkapkan, bahwa: (1) Persepsi remaja tentang kognitif pernikahan dini, bahwa angka tertinggi yaitu remaja setuju melangsungkan pernikahan dibawah umur, yakni 47 (31,3%). (2) Persepsi remaja tentang afektif pernikahan dini, angka tertinggi tidak setuju ekonomi menjadikan alasan untuk menikah di usia dini yakni 48 (32%). (3) Persepsi remaja tentang konatif pernikahan dini, remaja tidak setuju pernikahan usia dini menjadi hambatan untuk melanjutkan pendidikan 41 (27,3%).