Daftar Isi:
  • Skripsi ini berjudul “Konsep Diri Residivis Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Pariaman (Perspektif Bimbingan Konseling Islam)”. Disusun oleh Bigulamin Halim, BP. 1512020029 pada Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya warga binaan yang berulang kali masuk ke Lapas dengan kasus yang sama yaitu, kasus narkoba atau disebut juga dengan residivis narkoba. Idealnya orang yang telah dibina dan diberi berbagai keterampilan mestinya mereka tidak lagi melakukan pelanggaran dan kesalahan yang sama. Kenyataannya masih ada orang yang menjadi residivis narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Pariaman, hal tersebut sangat negatif dan tidak boleh dibiarkan, untuk itu penelitian ini fokus tentang bagaimana residivis memandang, menilai dan menerima keadaan dirinya pada saat sekarang ini yang berada di dalam Lembaga Pemsyarakatan Klas IIB Pariaman. Dari masalah tersebut peneliti melakukan penelitian tentang konsep diri residivis narkoba di Lapas Klas IIB Pariaman (Perspektif Bimbingan Konseling Islam). Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui konsep diri residivis narkoba pada aspek kognitif dan afektif di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Pariaman. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Menggunakan teknik purposive sampling, sebagai sumber data dalam penelitian ini yaitu, residivis narkoba dengan kriteria, (1) Lama pidananya 4 tahun ke atas. (2) Mulai ditahan tahun 2015 ke atas. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini bahwa: (1) Konsep diri dari aspek kognitif, pendapat negatif bahwa pengetahuan dan pemahaman residivis yang dangkal tentang dirinya. Akhirnya mereka memakai narkoba lagi walapun sebelumnya mereka telah mendapatkan pembinaan dari Lapas, ini dikarenakan teman pergaulan dan lingkungan yang salah. Selanjutnya anggapan positif informan mengatakan setelah diberi pembinaan dari pihak Lapas, barulah mereka mendapatkan masukan untuk diri mereka agar mereka dapat berubah kearah yang lebih baik. (2) Konsep diri dari aspek afektif, diketahui pendapat negatif banyak diantara residivis ada yang menyesal, kecewa dan sedih dengan masalah yang sedang dihadapi. Di samping itu ada residivis tidak percaya diri, akhirnya mereka minder dan merasa malu bergaul dengan orang lain, kemudian takut dikucilkan dalam pergaulan. Diantara residivis juga ada berpendapat positif yang mana merasa sangat senang apabila masih ada keluarga yang masih menjenguk, dan juga mereka sangat senang apabila masih saja ada orang yang menghormati mereka di dalam keadaan seperti saat sekarang ini. harapan mereka untuk ke depannya agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di Lembaga Pemasyarakatan dan selalu ingin berubah kearah yang lebih baik.