Daftar Isi:
  • Pola relasi sosial yaitu hubungan di dalam komunitas masyarakat yang memerlukan suatu pperilaku dalam mengkonsumsi, pada umumnya yang dikenal dengan konsumsi yang berlebihan. Bahwa seseorang membagi pendapatannya diantara dua barang konsumsi. Yang satu terlihat (visible consumption) dan yang satunya lagi tidak terlihat (non visible consumption). Dia juga menghargai status, seberapa baik teman dan kenalannya memikirkan tentang dia. Mereka mendasarkan penilaian mereka terhadaap kemampuan dalam ekonomi, akan tetapi mereka tidak yakin seberapa mampunya dia sebenarnya. Mereka menggunakan informasi yang mereka punya yaitu informasi tentang kebiasaan konsumsi mereka yang terlihat untuk membentuk keyakinan tentang kemampuan mahasiswa tersebut. Sehingga hasilnya mahasiswa yang sedikit Conspiciuous consumptionnya maka pola relasi sosialnya lebih baik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola relasi social (Homofili dan heterofili terhadap Conspiciuous consumption (konsumsi pamer) di Fakultas FEBI UIN Imam Bonjol Padang. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dan dibantu dengan menggunakan perangkat SPSS versi 16. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Pola hubunan social berpengaruh positif dan signifikan terhadap Conspiciuous Consumption. Koofisien regresi variabel adalah 0,000<0,05. Hal tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang berarti bahwa pola hubungan sosial mempunyai suatu ikatan yang menentukan seseorang tersebut tergolong kepada homofili dan heterofili terhadap konsumsi seseorang yang berlebih yang disebut dengan conspiciuous consumption. Kata Kunci: Pola relasi sosial, homofili dan heterofili terhadap conspiciuous consumption.