Tradisi Maantaan Nasi Dalam Masyarakat Nagari Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam
Daftar Isi:
- Studi ini mengangkat tema tentang tradisi maantaan nasi yang diakukan oleh masyarakat Salareh Aia. Hal ini dilatarbelakangi ada sebuah tradisi di Slareh Aia setiap orang yang baralek atau walimatul ‘ursy, anak daro pihak perempuan diwajibkan melakukan maantaan nasi. Maantaan nasi itu adalah pengantin perempuan membawa makanan sebanyak Sembilan macam paling sedikit, boleh juga jika ada tambahan dan didampingi oleh rombongan yang terdiri dari kaum perempuan saja., Studi ini memfokuskan kepada faktor penyebab tradisi ini dipertahankan di Salareh Aia; Kemudian proses dari tradisi adat maantaan nasi dalam walimatul ‘urs dan makna dari proses maantaan nasi dalam walimatul ‘urs. Untuk menjelaskan persoalan ini, jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan jenis penelitian Field research (penelitian lapangan) dengan teknik observasi lapangan dan wawancara langsung terhadap pihak-pihak terkait yang berhubungan masalah yang dibahas. Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, data dianalisis dengan mengumpulkan data di lapangan lalu menganalisis menggunakan teknis analisa deskriptif, Selanjutnya peneliti melakukan penganalisisan data sekunder dengan metode analisis deskriptif, kemudian data tersebut disusun menurut subjek pembahasan, selanjutnya memberikan kesimpulan dari data yang telah diperoleh. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, Pertama: Faktor penyebab tradisi ini dipertahankan karena tradisi ini telah disumpahi oleh orang tua terdahulu, mempererat tali silaturrahmi, dan adanya sanksi Kedua: proses tradisi maantaan nasi dengan tahapan mempersiapkan makanan. Selanjutnya pada tahapan dimulai untuk keberangkatan dan tahapan pelakaan tradisi. Ketiga: makna dari tahapan tradisi maantaan nasi adalah Melalui pelaksanaan tradisi maantaan nasi bertujuan untuk mengembalikan tando yang dilakukan pada pelaksanaan peminangan, Pelaksanaan tradisi maantaan nasi sebagai rasa menghormati mertua atau pihak keluarga laki-laki dengan membawakan makanan sebagi buah buah tangan dalam bentuk hubungan silaturrahmi. Kata Kunci : Maantaan Nasi, Walimahtul ‘Ursy