Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match (Mencari Pasangan) pada Hasil Belajar Peserta Didik dalam Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN 17 Kayu Aro Bungus Teluk Kabung Kota Padang Tahun Ajaran 2017/2018
Daftar Isi:
- Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match (Mencari Pasangan) pada Hasil Belajar Peserta Didik dalam Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN 17 Kayu Aro Bungus Teluk Kabung Kota Padang Tahun Ajaran 2017/2018” ditulis oleh Liza Novisri NIM 1314070324. 188 Halaman. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik Kelas V SDN 17 Kayu Aro Bungus Teluk Kabung pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang tidak mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 80. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik setelah diterapkan tipe Make A Match pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 17 Kayu Aro Kecamatan Bungus Teluk Kabung? Batasanmasalahdalampenelitianiniadalah 1) Materi IPA kelas V SD yang diteliti tentang penyesuaian diri makhluk dan lingkungannya. 2) hasil belajar peserta didik kelas V SDN 17 Kayu Aro Bungus Teluk Kabung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik setelah diterapkan tipe Make a Match pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 17 Kayu Aro Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group Pretest Postest Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SDN 17 Kayu Aro Bungus Teluk Kabung. Pemilihan sampel adalah dengan total sampling yaitu pengambilan sampel ini dilakukan dengan mengambil seluruh peserta didik kelas V di SDN 17 Kayu Aro Bungus Teluk Kabung yang berjumlah 20 orang. Teknik untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan N-gain dan Uji-t. Dari hasil penelitian, diperoleh tes awal (Pretest) dengan rata-rata 59. Dari 20 orang peserta didik yang mengikuti tes, 13 orang yang tidak tuntas. Persentase ketuntasannya adalah 35%. Sementara pada tes akhir (Posttest) nilai rata-rata peserta didik adalah 81 dan peserta didik yang tuntas adalah 13 orang dengan persentase 65 % . Analisis data dilakukan dengan menggunakan N-gain dan Uji-t. Nilai signifikansi N-gain sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan. Data Uji-t diperoleh t hitung = -5,993 dan t tabel= -1.725, karena thitung< ttabel (- 5.993 <-1.725) dengan