Sejarah dan Perkembangan Tradisi Badabuih di Kenagarian Aur Begalung Talaok, Kec. Bayang, Kab. Pesisir Selatan
Main Author: | Sintia Frandeska, Frandeska |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinib.ac.id/1635/5/COVER%20PERSETUJUAN%20ABSTRAK.pdf http://repository.uinib.ac.id/1635/1/BAB%20I.pdf http://repository.uinib.ac.id/1635/2/BAB%20II.pdf http://repository.uinib.ac.id/1635/3/BAB%20III.pdf http://repository.uinib.ac.id/1635/4/BAB%20IV.pdf http://repository.uinib.ac.id/1635/6/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.uinib.ac.id/1635/7/FULTESS.pdf http://repository.uinib.ac.id/1635/ |
Daftar Isi:
- Skripsi dengan judul“ Sejarah dan Perkembangan Tradisi Badabuih di Kenagarian Aur Begalung Talaok, Kec. Bayang, Kab. Pesisir Selatan”, yang ditulis oleh Sintia Frandeska Bp. 1411020250, jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN IB Padang. Penelitian ini membahas tentang sejarah muncul tradisi badabuih, perkembangan tradisi badabuih dan faktor penghambat dan pendukung tradisi badabuih di Kenagarian Aur Begalung Talaok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejarah munculnya tradisi badabuih, bagaimana perkembangannya dan apa-apa saja faktor pendukung dan penghambat dari tradisi badabuih di Kenagarian Aur Begalung Talaok. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode penelitian sejarah yaitu dengan studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan menggunakan wawancara kepada orang-orang yang ahli dan mengetahui tentang penlitian yang penulis lakukan, sedangkan studi pustaka dilakukan dengan menelusuri literature-literatur yang relevan dengan pokok bahasan penulis. Sesuai hasil penelitian sejarah munculnya tradisi badabuih di Kenagarian Aur Begalung Talaok yaitu pada tahun 1922 yang dibawa oleh Syekh Julih dan Syekh Hasan. Kedua Syekh ini membawa tradisi badabuih ini dari mempelajarinya di tempat lain dan setelah mengetahui dan mendalami tradisi badabuih barulah kedua Syekh ini membawa tradisi badabuih ke Kenagarian Aur Begalung Talaok. Dari muncul pada tahun 1922 sampai sekarang tahun 2017 tradisi ini masih bertahan di Kenagarian Aur Begalung Talaok, dan mantra-mantra yang digunakan untuk pertunjukan badabuih ini merupakan mantra-mantra yang turun-temurun dari Syekh Julih dan Syekh hasan hingga Syekh Barakat, Syekh Eman dan Syekh Baiyaki. Perkembangan badabuih tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambatnya