FEMINISME PADA MASYARAKAT MATRILINEAL DIMINANGKABAU: Gerakan Penyadaran Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Lintasan Sejarah dan Kekinian
Main Author: | NELMAWARNI, NEL |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinib.ac.id/11408/1/Nelmawarni%20FEMINISME%20PADA%20MASYARAKAT%20MATRILINEAL.pdf http://repository.uinib.ac.id/11408/ |
Daftar Isi:
- Sebagai masyarakat matrilineal, perempuan Minangkabau memiliki keistimewaan dibandingkan laki-laki.Dalam perkawinan, yang meminang bukan laki-laki atau keluarganya tetapi pihak perempuan. Sedangkan pembagian harta warisan kaum/suku jatuh kepada perempuan, sementara kaum laki-laki tidak mendapatkan bagian apa-apa.Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk perlakuan istimewa adat terhadap perempuan Minangkabau, menjelaskan gerakan penyadaran posisi perempuan atas perlakuan istimewa adat Minangkabau, dan meguraikan upaya perempuan Minangkabau yang miskin secara ekonomi dalam mempertahankan hidupnya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alat pengumpul data wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data adalah perempuan Minangkabau, bundo kanduang, LKAAM, KAN, ninik mamak, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwabentuk perlakuan istimewa adat Minangkabau terhadap perempuan adalah memberikan hak istimewa seperti kepemilikan hak harta pusaka, memiliki sawah, rumah, ladang dan tanah. Feminisme sebagai sebuah spirit dan gerakan penyadaran masih diperlukan perempuan Minangkabau sehingga mereka tidak terlena dengan perlakuan istimewa yang dimilikinya.Temuan penelitian juga menunjukan bahwa tidak semua perempuan Minangkabau beruntung secara ekonomi karena sukunya tidak memiliki harta pusata memadai.Bagi perempuan Minangkabau yang secara ekonomi kurang beruntung tersebut, mendorong mereka pergi merantau dan berupaya untuk mencari kehidupan yang lebih layak dari kampung halamannya.Oleh karena itu, pemikiran feminisme masih diperlukan untuk meningkatkan harkat dan martabatbagi sebagian perempuan Minangkabau. Keywords : Feminisme, matrilineal, gerakan penyadaran, posisi perempuan, dan laki-laki.