Pengemis dan Disfungsi Sistem Sosial Kultural Dalam Masyarakat Minangkabau
Main Authors: | Muliono, Muliono, Azwar,, Welhendri |
---|---|
Format: | Book PeerReviewed |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
IAIN Imam Bonjol Press
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinib.ac.id/10861/1/Pengemis%20dan%20Disfungsi%20Sistem%20Sosial%20Kultural.pdf http://repository.uinib.ac.id/10861/ |
Daftar Isi:
- Realitas kehidupan sosial tercipta tidak pernah sunyi dari lambaian ombak masalah, dan masalah tersebut mengantarkan sistem masyarakat senantiasa pada tahap perubahan yang disetiap tingkatannya saling berkaitan. Pada tingkat makro akan terjadi perubahan ekonomi dan politik, tingkat mezo akan terjadi perubahan kelompok, komunitas, dan organisasi sementara ditingkat mikro akan terjadi perubahan interaksi dan perilaku individual. Tidak satupun kebudayaan yang ada di dunia ini yang tidak mengalami perubahan. Semua berubah sesuai dengan rentang waktu tertentu, termasuk juga dalam hal ini sistem kebudayaan pada masyarakat Minangkabau yang sarat dengan nilai-nilai etika dan moral yang mengikat kebersamaan dalam hidup bermasyarakat menjadi kuat atau yang dikenaldengan istilah komunal. Perubahan tersebut tergambar dalam realitas masyarakat Minangkabau yang banyak mengalami disfungsi peranan dalam sistem komunal pada berbagai komunitas masyarakatnya sehingga anggota masyarakat mulai mencari “jati diri” sendiri yang tidak jarang memasuki arena penyimpangan dan kehilangan identitas pandangan hidup. Mengemis sudah dipandang menjadi hal yang lumrah dan dimaafkan oleh lingkungan sehingga aktivitas mengemis menjadi proyk hidup yang menjajikan. Masyarakat Minangkabau dengansegenap perngkat adat-adatnya mulai hilangdi tengah-tengah prgulatan sosial di era modern saat ini. Demikianlah diskursus singkat pada tulisan ini, lebih dalam akan dibahas pada pokok pembahasan.