GOTONG ROYONG DARI PERSPEKTIF BUDAYA SUKU DAYAK DAN SUKU ASMAT: REFLEKSI MULTIKULTURAL DALAM NOVEL ETNOGRAFIS INDONESIA
Main Author: | Herman Didipu |
---|---|
Format: | Proceeding |
Terbitan: |
STKIP Puangrimanggalatung, Sengkang
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/1638/gotong_royong_dari_perspektif_budaya_suku_dayak__dan_suku_asmat___refleksi_multikultural_dalam_novel_etnografis_indonesia.html |
Daftar Isi:
- Abstrak Novel etnografis pada hakikatnya dapat dijadikan salah satu media pendidikan multikultural. Dengan membaca novel etnografis, dapat diketahui keragaman budaya dari berbagai etnik. Salah satunya adalah budaya gotong royong. Sebagaimana terefleksi dalam novel Upacara karya Korrie Layun Rampan dan novel Osakat Anak Asmay karya Ani Sekarningsih, dapat diketahui pola hidup bergotong royong dari perspektif budaya suku Dayak di Kalimantan dan suku Asmat di Papua. Budaya gotong royong pada masyarakat suku Dayak dan suku Asmat terutama dapat dilihat pada pelaksanaan upacara adat. Bagi masyarakat setempat, upacara adat merupakan milik bersama, yang harus dilaksanakan bersama. Hal tersebut dimaksudkan untuk lebih mempererat tali silaturahmai di antara setiap anggota masyarakat sehingga tercipta suasana hidup yang harmonis dan saling membantu. Kata kunci: gotong royong, multikultural, novel etnografis