MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA MENCERITAKAN KEMBALI CERITA GURU MELALUI METODE BERCERITA PADA SISWA KELAS III SDN 07 MANANGGU KABUPATEN BOALEMO
Main Author: | YURIKO LATIF |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Universitas Negeri Gorontalo
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ung.ac.id/skripsi/show/151411438/meningkatkan-keterampilan-siswa-menceritakan-kembali-cerita-guru-melalui-metode-bercerita-pada-siswa-kelas-iii-sdn-07-mananggu-kabupaten-boalemo.html |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Yuriko Latif. 2012. Meningkatkan keterampilan siswa menceritakan kembali isi teks melalui metode bercerita pada siswa kelas III SDN 07 Mananggu Kabupaten Boalemo. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I, Dra. Evi Hasim, M.Pd. Pembimbing II, Dra. Dajani Suleman M.Hum Rumusan Masalah adalah; Apakah metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas III SDN 07 Mananggu Kabupaten Boalemo dalam menceritakan kembali cerita guru ?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas III SDN 07 Mananggu Kabupaten Boalemo dalam menceritakan kembali cerita guru melalui metode bercerita. . Pada observasi awal masalah yang ditemukan masih banyak siswa yang belum mampu menceritakan isi teks yang telah diceritakan guru meskipun dengan kata kata sendiri. Hal ini sesuai hasil pengamatan peneliti bahwa di SDN 07 Mananggu khususnya di kelas III ternyata pada saat guru menceritakan sebuah cerita sebagian besar siswa belum mampu menguasai dengan baik materi yang disampaikan guru. Dari 16 siswa yang mengikuti proses pembelajaran hanya 2 siswa atau 13% yang mampu bercerita dengan baik sedangkan 14 siswa atau 87% belum mencapai kemampuan yang telah diharapkan guru dalam Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yakni 80. Setiap aspek yang diujikan dalam evaluasi kemampuan siswa dalam menceritakan kembali isi teks cerita yang disampaikan guru mengalami peningkatan disetiap tindakan yang dilaksanakan. Mulai dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Adapun hasilnya pada siklus II adalah bahwa dari 16 siswa yang mengikuti proses pembelajaran sebanyak 8 atau 50% siswa yang memperoleh hasil 100 dengan kategori mampu. 4 siswa atau 25% memperoleh nilai 92 dengan kategori Mampu. 1 siswa atau 7% memperoleh nilai 83 dengan kategori mampu, Sedangkan yang memperoleh nilai di bawah nilai 75 dengan kategori tidak mampu sebanyak 3 siswa atau 18%. Kata Kunci : Kemampuan, Menceritakan, Teks, Metode Bercerita