PERANAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung)

Main Author: Signori H, Joshua Halomoan
Format: Thesis application/pdf
Terbitan: Universitas Widyatama , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/9996
Daftar Isi:
  • Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Kegiatan audit internal adalah untuk menilai dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan proses tata kelola organisasi (Good Corporate Governance) agar proses tersebut mampu mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Audit internal merupakan faktor penting didalam penerapan Good Corporate Governance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan audit internal dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG). Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, adapun sasaran penelitiannya adalah Audit Internal dan staff Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bekerja pada PDAM Tirtawening Kota Bandung. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksplanatori. Jenis metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode eksplanatori. Metode eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih variabel melalui pengujian hipotesis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 36 orang pegawai Audit Internal dan staff Satuan Pengawasan Intern (SPI) PDAM Tirtawening Kota Bandung. Hasil penelitian yang dilakukan yang dilakukan menunjukan bahwa peranan Audit Internal dalam penerapan Good Corporate Governance pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung menunjukan hasil yang signifikan. Dari hasil pengujian Koefisien Determinasi (KD) menunjukan bahwa besarnya peranan Audit Internal dalam penerapan Good Corporate Governance sebesar 43,1%, sedangkan 56,9% merupakan kontribusi lain diluar model penelitian ini.