ANALISIS PENYEBAB CACAT PRODUK BENANG MENGGUNAKAN METODE MULTI-ATTRIBUTE FAILURE MODE ANALYSIS (MAFMA)

Main Author: Lastari, Tari
Format: Thesis application/pdf
Terbitan: Universitas Widyatama , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/9636
Daftar Isi:
  • PT PLF yang bergerak di bidang industri tekstil merupakan perusahaan polimerisasi chips polyester dan manufaktur. Perusahaan ini memproduksi bebagai macam jenis benang salah satunya jenis Draw Textured Yarn (DTY). Perusahaan ini masih mempunyai permasalahan pada banyaknya jenis dan jumlah produk cacat produksi yang mempengaruhi kualitas dan kepercayaan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penyebab terjadinya kecacatan produk benang Draw Textured Yarn (DTY) pada saat ini serta merancang upaya yang dilakukan perusahaan untuk menguranginya. Dalam upaya mengurangi kerugian akibat resiko yang berpotensi terjadi pada proses produksi benang Draw Textured Yarn (DTY) diidentifiasi penyebab-penyebab kegagalan dan ditentukan Risk Priority Number (RPN) dari masing-masing penyebab kegagalan tersebut pada metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), sedangkan pada Multi-Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) menentukan prioritas utama resiko kegagalan dari proses perbandingan hirarki. Hasil eveluasi pengelolaan cacat produk dengan menggunakan metode Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) dan penyebab terjadinya cacat dengan Risk Priority Number (RPN) tertinggi sebesar 210 yaitu cacat dyeability yang disebabkan oleh temperatur tidak sesuai, sedangkan hasil analisis dengan menggunakan metode Multi-Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) untuk penyebab kegagalan dengan prioritas tertinggi sebesar 0.312 terdapat pada cacat dyeability dengan penyebab cacat karena sensor temperatur yang rusak. Usaha yang sudah dilakukan saat ini yaitu dengan pengecekan dan pembersihan sensor dilakukan 1-2 minggu sekali. Usulan yang diberikan untuk meminimalkan resiko tersebut yaitu pembersihan sensor elektrik dan ring setiap hari dan memberi stabilizer voltase 1000Va pada boiler.