PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SURAT TAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK (Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung)

Main Author: Umara, Miski
Format: Thesis application/pdf
Terbitan: Universitas Widyatama , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/6537
Daftar Isi:
  • Salah satu upaya untuk mendapatkan penerimaan pajak yaitu dengan memberlakukan reformasi perpajakan dengan menenerapkan self assessment system dalam pemungutan pajak sebagai pengganti official assessment system. Penerapan sistem ini tidak hanya mengandalkan pemerintah tapi juga diperlukan sikap bijak dari para wajib pajak, yaitu kesadaran dan kepatuhan diri terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan. Self assessment system memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk mendaftar, menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan seluruh pajak yang menjadi kewajibannya. Dengan begitu pelaksanaan self assessment system dapat berjalan dengan baik. Meskipun demikian, penagihan tetap harus dilakukan, karena masih ada wajib pajak yang tidak mematuhi kewajiban perpajakannya setelah dilakukan penagihan berdasarkan norma-norma pengukuran tertentu. Selanjutnya menyusul penagihan yang dilakukan terhadap wajib pajak tertentu dan wajib pajak yang tingkat kepatuhannya masih rendah. Dalam hal ini akan muncul perilaku tax avoidance dan tax evasion dari masyarakat sebagai wujud dari keengganannya dalam membayar pajak yang dibebankan oleh Negara kepadanya, upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak, dihadapkan pada kondisi masih belum optimalnya sistem perpajakan yang dijalankan. Karena pada tahun 2015 dari 1272 Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang terdaftar, Cuma 1013 PKP yang aktif memenuhi kewajiban perpajakannya. Artinya Cuma 80% yang patuh memenuhi kewajibannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memenuhi pelaksanaan Self Assessment System, Surat Tagihan Pajak, dan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Serta berapa besar pengaruh Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung, pengumpulan data diambil dari laporan PKP yang terdaftar, jumlah SSP yang disetorkan, jumlah SPT masa PPN yang dilaporkan, jumlah STP yang diterbitkan dengan nominalnya, dan realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai pada tahun 2009-2013. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Setelah data dikumpulkan, data dianalisis menggunakan program SPSS 20.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak berpengaruh negatif terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 17,9% dan sisanya sebesar 82,1% dipengaruhi oleh variabel lain.