ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Studi Survei pada 4 (empat) Perusahaan Industri Rokok yang Listing di PT. Bursa Efek Indonesia)

Main Author: Wahyudi, Ery
Format: Thesis application/pdf
Terbitan: Universitas Widyatama , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/5424
Daftar Isi:
  • Laporan keuangan merupakan informasi yang dapat membantu investor dan para pelaku pasar modal lainnya dalam mengidentifikasikan keadaan suatu perusahaan. Salah satu alat analisis atas laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan (financial ratio analysis). Teknik analisis ini dapat memberikan gambaran yang lebih dalam atau detail bagi publik tentang prediksi kebangkrutan suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik analisis rasio keuangan dalam memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dari tahun ke tahun agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada masing-masing perusahaan, penyebab-penyebab penyimpangan, dan kemudian dapat dicari solusi untuk menghindari terjadinya kebangkrutan. Oleh karena itu penulis memilih judul “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan selama kurun waktu empat (4) tahun dari tahun 2003 hingga tahun 2006. Laporan keuangan tersebut adalah milik perusahaan-perusahaan industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Terdapat empat perusahaan industri rokok yang terdaftar sebagai emiten di BEJ, yaitu PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Bentoel International Investama (Transindo Multiprima) Tbk. (RMBA), dan PT. British American Tobacco Tbk. (BATI). Metode analisis yang digunakan adalah rasio keuangan dari Altman atau yang lebih dikenal dengan analisis ZScore yaitu dengan mengkombinasikan macam-macam rasio yang telah ada sebelumnya menjadi lima komponen rasio saja untuk dapat memprediksi akan terjadinya kebangkrutan dalam suatu perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan prediksi kebangkrutan perusahaan setelah dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada akun-akun laporan keuangannya masing-masing. Dari prediksi ini dapat ditentukan perusahaan mana yang lebih baik dan lebih stabil dibanding perusahaan lainnya. Secara keseluruhan dapat disimpulkan selama jangka waktu empat (4) tahun kinerja industri rokok mengalami pemulihan setelah sebelumnya sempat mengalami krisis moneter dan kelalaian perusahaan dalam kegiatan pendanaannya. Kinerja terbaik dimiliki PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), dan kinerja terendah adalah pada PT. British American Tobacco Tbk. (BATI). Hasil penelitian diharapkan dapat pula membantu para investor dalam membandingkan perusahaan lain dari jenis industri yang lebih beragam.