EVALUASI PENERAPAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN PRODUKSI (Studi kasus pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Bandung)

Main Author: Hardhi, Jen Wisnu
Format: Thesis application/pdf
Terbitan: Universitas Widyatama , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/5327
Daftar Isi:
  • Penyusunan anggaran semakin menarik untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya persaingan perusahaan di bidang industri terutama di kota-kota besar. Pada perusahaan yang bergerak di bidang Industri, proses produksi merupakan kegiatan paling penting demi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Untuk itu biasa digunakan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian mengenai penerapan anggaran pada sebuah perusahaan industri makanan dan minuman yaitu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company yang terletak di Jl. Raya Cimareme No. 131 Padalarang Kabupaten Bandung, dengan membahas bagaimana penyusunan anggaran biaya produksi dilakukan dan bagaimana pengendalian biaya produksi untuk mengefektifkan biaya produksi. Setelah diketahui bagaimana penerapan hal tersebut, maka dapat diteliti bagaimana penerapan anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian dalam mengefektifkan suatu produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas penyusunan dan penerapan anggaran biaya produksi sebagai alat bantu pengendalian Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah metode deskriptif analisis yang bersifat menemukan fakta disertai analisis dan diproses lebih lanjut berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari. Pendekatan yang dilakukandalam penelitian ini yaitu dengan studi kasus, penelitian lapangan, wawancara, dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa penerapan anggaran biaya produksi dalam mengefektifkan biaya produksi pada PT Ultrajaya sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari analisis selisih yang dilakukan. Disini dapat dilihat bahwa penyimpangan yang terjadi masih dalam batas toleransi yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 7% dari anggaran yang ditetapkan. Tidak ada penyimpangan yang melebihi batas toleransi, hal ini menunjukan bahwa anggaran biaya produksi yang memadai berfungsi sebagai alat pengendalian dalam efektivitas biaya produksi. Meskipun demikian masih terdapat kelemahan, antara lain; anggaran biaya overhead pabrik tidak disusun berdasarkan departemen yang ada pada bagian produksi dan tidak ada pemisahan antara biaya tetap dan biaya variabel, serta anggaran biaya produksi hanya disusun berdasarkan produk tidak disusun berdasarkan rasa.