OPTIMASI KETERBATASAN ANGGARAN UNTUK PEMELIHARAAN JALAN DAERAH (Studi Kasus: Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat)

Main Author: Yuniardi, Andri
Format: Thesis Image application/pdf
Terbitan: Program Studi Magister Manajemen, Universitas Widyatama , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/10916
Daftar Isi:
  • Jalan memiliki peranan penting dalam mengembangkan dan memajukan suatu daerah. Dengan adanya jalan, distribusi barang dan jasa serta orang dari satu tempat ke tempat yang lain akan begitu mudah dan cepat. Jalan memerlukan pemeliharaan dan perawatan pada konstruksi jalan serta bagian – bagian konstruksi jalan tersebut. Pemeliharaan jalan dapat mempertahankan kondisi jalan pada saat jalan tersebut selesai dibangun sampai tercapainya umur rencana yang telah ditentukan pada jalan tersebut. Kabupaten Bandung yang berpotensi besar pada industri pengolahan, pertanian, dan pariwisata memiliki panjang jalan 1.155,350 km pada kurun waktu tahun 2015-2017 mengalami penurunan kondisi mantap dari 82,80% menjadi 75,28%. Kurangnya pembiayaan pemeliharaan merupakan masalah umum di negara-negara berkembang sehingga menyebabkan penurunan kondisi jalan yang semakin parah di masa mendatang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis dan kebutuhan biaya pemeliharaan jalan dan mendapatkan sistem pengelolaan pemeliharaan jalan yang optimal di Kabupaten Bandung dengan menggunakan anggaran yang tersedia. Penelitian ini merupakan penelitian terapan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian terhadap prioritas pemeliharaan jalan yang telah ada menunjukkan variabel utama yang digunakan sebagai pertimbangan adalah kondisi jalan (bobot 41,48%), beban lalu lintas (21,69%), kebijakan (14,59%), pembiayaan (11,01%), tata guna lahan (6,87%), dan variabel pelayanan (4,36%). Jenis kebutuhan pemeliharaan jalan dihasilkan dari pengolahan data kondisi jalan pada awal tahun 2018. Pemeliharaan rutin dilakukan untuk jalan berkondisi baik (54,27%), pemeliharaan berkala untuk jalan berkondisi sedang (21,59%), peningkatan jalan untuk jalan berkondisi rusak ringan (11,66%), dan rekonstruksi untuk jalan berkondisi rusak berat (12,49%). Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan pemeliharaan ini tidak mencukupi dalam satu tahun anggaran, sehingga diperlukan penentuan prioritas pemeliharaan. Anggaran yang tersedia dapat melaksanakan seluruh pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala. Sisa anggaran dapat digunakan untuk peningkatan jalan, namun tidak seluruh jalan dapat ditangani. Hasil penentuan prioritas pada jalan dengan kondisi rusak ringan dengan menggunakan pembobotan dihasilkan 160 ruas jalan terpilih untuk direhabilitasi. Panjang jalan rusak ringan yang dapat ditangani adalah 73,62 km dari total panjang jalan 136,52 km.