Hubungan piutang dan kewajiban jangka pendek pada neraca dengan tingkat likuiditas perusahaan (Studi Kasus pada PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba Bandung)

Main Author: Agustini, Ida
Format: Thesis
Terbitan: Universitas Widyatama , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/10364/1012
Daftar Isi:
  • Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, piutang, surat berharga, persediaan. Dari aktiva lancar tersebut, piutang merupakan aktiva lancar yang paling likuid setelah kas dibandingkan dengan aktiva lancar yang lain. Likuiditas merupakan ketersediaan kas dimasa depan setelah memperhitungkan hutang jangka pendek yang ada. Jadi semakin besar aktiva lancar yang bisa dikonversikan menjadi kas dan semakin kecil kewajiban jangka pendek perusahaan maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, begitu juga sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara piutang dan kewajiban jangka pendek pada neraca dengan tingkat likuiditas perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu piutang (X1), kewajiban jangka pendek (X2) dan satu variable dependen yaitu tingkat likuiditas perusahaan (Y). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah neraca PT Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap sumber data yang akan dianalisis. Dari perhitungan dengan menggunakan metode statistik ternyata antara piutang dan kewajiban jangka pendek pada neraca dengan tingkat likuiditas perusahaan terdapat hubungan korelasi positif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi ganda diantara ketiga variabel tersebut sebesar 0,997 hubungan ini secara kualitatif dapat dinyatakan sangat erat. Selain itu untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan uji signifikansi diperoleh Fhitung (165,917) dan Ftabel (19,00), ini berarti Fhitung Ftabel, menunjukkan ditolaknya hipotesis nol. Berdasarkan hasil pengujian statistik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara piutang dan kewajiban jangka pendek pada neraca dengan tingkat likuiditas perusahaan.