Pertumbuhan Berbagai Umur Bahan Tanam Bud Set Tebu (Saccharum officinarum L.) dengan Konsentrasi NAA yang Berbeda
Main Authors: | Yunita, Monica; University of Sumatera Utara, Sembiring, Meiriani; University of Sumatera Utara, Barus, Asil; University of Sumatera Utara |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara-Medan
, 2017
|
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/view/15409 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/view/15409/7274 |
Daftar Isi:
- Guna menghemat penggunaan bibit bagal tebu maka digunakan bahan tanam bud set dengan umur yang sesuai dan pemberian NAA sebagai perangsang pertunasan serta perakaran pada pembibitan tebu. Penelitian ini dilaksanakan di lahan PTPN II Kebun Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Barat, Binjai pada bulan April hingga dengan Juni 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yaitu umur bahan tanam (6,7 dan 8 bulan) dan pemberian NAA (0,100,200 dan 300 ppm). Persentase bertunas dan bobot kering akar tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan tanam umur 6 bulan sedangkan panjang tanaman, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif dan bobot basah tajuk tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan tanam umur 7 bulan. Panjang tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan tanaman dan laju pertumbuhan relatif tertinggi diperoleh pada pemberian NAA 100 ppm. Interaksi tertinggi laju pertumbuhan tanaman dan laju pertumbuhan relatif 6-8 MST diperoleh pada umur bahan tanam 7 bulan dengan pemberian 300 ppm serta bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk tertinggi diperoleh pada umur bahan tanam 6 bulan dengan pemberian NAA 100 ppm. Untuk pertumbuhan terbaik, sebaiknya menggunakan umur bahan tanam 6 bulan dengan 100 ppm NAA.