Keanekaragaman Jenis Serangga pada Pertanaman Coffea arabica L. Setelah Erupsi Abu Vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo

Main Authors: Nainggolan, Harun Bonael; Universitas Sumatera Utara, Bakti, Darma; Universitas Sumatera Utara, Sembiring, Marheni; Universitas Sumatera Utara
Other Authors: Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Kabanjahe
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Program studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara-Medan , 2016
Online Access: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/view/12314
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/view/12314/5618
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kerapatan dan frekuensi kehadiran serta indeks keanekaragaman serangga di lahan pertanaman Coffea arabica L. yang terkena erupsi. Penelitian dilaksanakan di 3 desa (Desa Lingga, Desa Ndokumsiroga, Desa Perteguhan), Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo dan 1 desa (Desa Lae Parira), Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dan Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Agustus sampai Oktober 2015. Penelitian ini menggunakan 4 teknik perangkap serangga (sweep net, pitfall trap, yellow sticky trap dan handpicking), dan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan serangga yang tertangkap pada lahan terkena erupsi terdiri dari 11 ordo dan 34 famili. Famili dengan nilai kerapatan mutlak tertinggi sebesar 1762, terendah sebesar 2, nilai kerapatan relatif tertinggi sebesar 43.93%, terendah sebesar 0,05%, niai frekuensi mutlak tertinggi sebesar 4, terendah sebesar 2, nilai frekuensi relatif tertinggi sebesar 3,54% yang terendah sebesar 1,77% dan indeks keanekaragaman Shanon-Weiner (H’) 1,98 (sedang). Sedangkan pada lahan tidak terkena erupsi terdapat 11 ordo dan 40 famili. Famili pada lahan tidak terkena erupsi mempunyai nilai kerapatan mutlak tertinggi sebesar 1056, yang terendah sebesar 5. Nilai kerapatan relatif tertinggi sebesar 34,30%, terendah sebesar 0,16%, nilai frekuensi mutlak tertinggi sebesar 4, terendah sebesar 2, nilai frekuensi relatif tertinggi sebesar 2,82%, terendah sebesar 1,41%, dan nilai indeks keanekaragaman serangga sebesar 2,33 (sedang).