Strategi Nahdlatul Ulama dalam Mempertahankan Posisi dan Legitimasi di Arena Islam Indonesia

Main Author: Mujibuddin, M
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Laboratorium Prodi Ilmu Agama Islam UNJ , 2019
Subjects:
Online Access: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/hayula/article/view/9245
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/hayula/article/view/9245/6511
Daftar Isi:
  • Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi NU dalam mempertahankan arena Islam moderat di Indonesia. strategi ini digunakan oleh NU untuk mengantisipasi gerakan radikal berkeinginan untuk merebut arena Islam Indonesia. Hal ini dikarenakan NU telah memiliki legitimasi sebagai ormas moderat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi observasi dengan melihat historisitas NU sebagai organisasi keagamaan dan pegulatanannya dalam arena Islam Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori strukturalisme genetik yang mencakup habitus, arena, modal, trajektori, dan strategi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NU pada dasarnya memiliki modal untuk mempertahankan arena Islam moderat di Indonesia. Akumulasi modal tersebut kemudian dipertaruhkan dengan dua strategi, sehingga upaya untuk mempertahankan dan memperlebar kuasa dalam arena Islam di Indonesia memiliki peluang yang besar.
  • This article aims to analyze NU strategy in maintaining the arena of moderate Islam in Indonesia. this strategy was used by NU to anticipate the radical movement intending to seize the Indonesian Islamic arena. This is because NU has legitimacy as a moderate organization in Indonesia. This study uses observational studies by looking at the historicity of NU as a religious organization and its role in the Indonesian Islamic arena. This study uses the theory of genetic structuralism which includes habitus, arena, capital, trajectory, and strategy. The results of this study indicate that NU basically has the capital to maintain the arena of moderate Islam in Indonesia. The accumulation of capital is then at stake with two strategies, that efforts to maintain and widen the arena of power in Islam in Indonesia has a great opportunity.