Interpretasi Baru “Malo” dan Penegakan Karakter Kejujuran: Tafsir Budaya(wan) Madura atas “Sisi Gelap” Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Bid’ah Hermeneutics)
Main Author: | Setiawan, Achdiar Redy |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Cabang Bali
, 2019
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/46569 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/46569/30378 |
Daftar Isi:
- Abstrak: Interpretasi Baru Konsep “Malo” dan Penegakan Karakter Kejujuran: Tafsir Budaya(wan) Madura Atas “Sisi Gelap” Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Bid’ah Hermeneutics). Riset ini bertujuan menggali tafsir budaya(wan) Madura terhadap multitafsir dari aparatur sehubungan dengan mekanisme “Dana Taktis” dalam pengelolaan keuangan pemerintah daerah pada temuan riset Setiawan, Irianto dan Achsin (2013) yang terejawantah dalam kalimat temuan system-driven (un)fraud. Berbasis metodologi bid’ah hermeneutics, sebuah bentuk perluasan dari hermeneutika, multitafsir dari pengelola keuangan daerah dicarikan tafsir dari nilai budaya Madura sebagai salah satu pegangan nilai yang dipegang kuat masyarakat pada situs di mana riset Setiawan, Irianto dan Achsin (2013) dilakukan. Nilai budaya dalam penelitian ini digali dari budayawan Madura terpilih yang juga memahami persoalan “Dana Taktis” ini. Riset ini menyimpulkan bahwa nilai kejujuran tidak memperkenankan adanya “penyiasatan” dalam bentuk apapun. Kejujuran adalah sendi nilai yang harusnya mewarnai segala hal ikhwal kehidupan, termasuk dalam pengelolaan keuangan daerah. Tafsir baru atas konsep “malo” dan penegakan budaya kejujuran adalah hal penting yang harus diajukan sebagai solusi jangka panjang secara kebudayaan guna mengeliminasi praktik nir-kejujuran
- The study aims to explore the (Madura) cultural interpretations over multiple interpretations of "Tactical Fund” in the local government financial managements namely “system-driven (un) fraud.” By using bid’ah hermeneutics methodology, an extended form of the hermeneutic. Multiple interpretations of government apparatus criticized by interpretations of cultural values ??as an essential life guidance reference for Maduranese. Cultural values ??in this study were derived from a Madura cultural observer and relevant literature. The findings of this research concluded that honesty is a critical value that should be embodied by all Maduranese, government apparatus entailed. Reinterpretation of the “malo” concept is one of the important advices being proposed as solution based on the cultural perspective. Keywords: Regional fnancial manaement, bid’ah hermeneutics, “malo” value, honesty culture