Estimation of Genetic Diversity and Ld50 Determination of Red Onion (Allium cepa var ascalonicum. Linn) Variety of Bauji Results In Gamma Iradiation 60Co

Main Authors: Moeljani, Ida Retno, Makziah, Wahyuni, Endang
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture , 2022
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jhi/article/view/41003
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jhi/article/view/41003/24508
Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum. Linn) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. Ketersediaan bibit umbi bawang merah yang berkualitas dan bermutu sangat diperlukan dalam usaha peningkatan produktivitas bawang merah. Dalam hal ini untuk meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah varietas Bauji dapat dilakukan perbaikan dari sisi genetiknya. Perbaikan tanaman dari sisi genetik bisa dilakukan melalui pemuliaan tanaman. Metode pemuliaan mutasi dengan menggunakan sinar gamma 60Co dilakukan dengan menentukan dosis radiasi yang sesuai dengan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis letal 20% (LD20) dan 50% (LD50) dan pengaruh sinar gamma 60Co terhadap keragaman tanaman bawang merah. Umbi bawang merah diiradiasi di Laboratorium PAIR BATAN, kemudian umbi di tanam di kebun petani Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan Oktober 2019 sampai Januari 2020. Penelitian menggunakan faktor perlakuan tunggal dosis sinar gamma yang terdiri dari 8 taraf yaitu 0 Gy sampai 7 Gy. Hasil pengamatan di analisa dengan curve expert dan untuk pendugaan parameter genetik menggunakan nilai heritabilitas, Koefisien Keragaman Genetik (KKG) dan Koefisien Keragaman Fenotip (KKF). Hasil penelitian menunjukkan nilai LD20 dan LD50 pada bawang merah Varietas Bauji adalah sebesar 43.527 Gy dan 112.154 Gy. Nilai duga heritabilitas, keragaman genetik maupun fenotip menunjukkan kriteria yang tinggi dihampir semua parameter.Kata kunci: lethal dose, mutan, resistensi hama, varietas bauji
  • Shallots (Allium cepa var ascalonicum. Linn.) is a horticultural commodity with high economic value in Indonesia. The availability of high quality shallot bulb is necessary to increase the shallots productivity. In this case, to increase the productivity of shallots of the Bauji variety, genetic improvements can be made. Genetic improvement of plants can be done through plant breeding. Mutation breeding using gamma rays 60Co is done by determining the radiation dose according to the plant. This study aims to determine Lethal dose 20% (LD20) and 50% (LD50) and the effect of gamma rays 60Co on the diversity of shallot plants. This shallot bulbs were irradiated at the BATAN PAIR Laboratory and then they are planted in the Ketindan farmer’s garden, Lawang District, Malang Regency, East Java from October 2019 to January 2020. The experiment used gamma-ray dose treatment single factor consisting of 8 levels, namely 0 Gy to 7 Gy. The data of the research were analyzed using expert curves and for estimating genetic parameters using heritability, Coefficient of Genetic Diversity (KKG), and Coefficient of Phenotypic Diversity (KKF) values. The results showed that the LD20 and LD50 values of the Bauji variety were 43,527 Gy and 112,154 Gy. The estimated value of heritability, genetic diversity, and phenotype shows high criteria in almost all parameters.Keywords: bauji varieties, lethal dose, mutants, pest resistance