Daftar Isi:
  • Pendidik dituntut untuk menciptakan suatu pembelajaran yang menarik minat siswa untuk bisa mengembangkan bakat mereka. Pembelajaran yang kurang tepat akan membuat peserta didik jenuh yang akhirnya tidak bisa mengembangkan bakat dan minat mereka. Untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif perlu adanya pendekatan yang sesuai untuk diaplikasikan dalam sebuah kelas tertentu. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan pengajaran terbalik. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui Bagaimanakah penerapan pendekatan pengajaran terbalik pada mata pelajaran fiqih di MTs Matholi‟ul Huda Bugel Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari penerapan pendekatan pengajaran terbalik pada mata pelajaran fiqih di MTs Matholi‟ul Huda Bugel Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah field research dan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi dengan informan kepala sekolah, guru pengampu mata pelajaran fiqih dan peserta didik kelas VII A. Adapun lokasi penelitian berada di MTs Matholi‟ul Huda Bugel Kedung Jepara. Adapun hasil penelitian ini adalah 1) Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan pendekatan Pengajaran Terbalik yaitu, pertama yang dilakukan adalah mengkondisikan kelas terlebih dahulu. Jadi, tidak boleh ada murid yang berbicara sendiri dengan temannya. Apabila masih ada yang berbicara sendiri beliau akan menegur, namun apabila mereka mengulangi sampai beberapa kali, maka akan ada hukuman. Hukuman biasanya disuruh keluar, kadang disuruh menerangkan kembali apa yang telah disampaikan. Kedua, Setelah kondisi kelas sudah bisa terkendali, beliau biasanya memberikan sedikit pertanyaan kepada salah satu murid untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang materi yang akan disampaikan agar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dalam pembelajarannya beliau kadang sedikit bercanda agar suasana tidak terlalu tegang. Ketiga, menyuruh murid maju kedepan untuk menerangkan sebisa mereka. Keempat, yang terakhir guru menjelaskan atau meluruskan kembali apa yang sudah diterangkan muridnya tadi. 2) Faktor-faktor pendukung dalam penerapan pendekatan pengajaran terbalik yaitu adanya Laboratorium yang memadai, perpustakaan dan tenaga pendidik yang professional sedangkan faktor-faktor pendukung dari penerapan pendekatan pengajaran terbalik yaitu ada 6 : kurangnya motivasi belajar siswa, kurang suka dengan guru yang mengajar, terlalu sering absen, jumlah murid yang terlalu banyak, keterbatasan waktu dan lelah