Strategi Guru Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa di MTs Mu’allimat NU Kudus
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi bagaimana strategi guru sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa dan apa saja bentuk motivasi guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Mu’allimat NU Kudus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan interview di MTs Mu’allimat NU Kudus bertujuan untuk mengetahui strategi guru sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah di mana peneliti adalah instrument kunci. Jumlah informan penelitian ini sebanyak empat informan yaitu: 1) Guru Akidah Akhlak; 2). Siswa kelas VIII; 3) Waka Kurikulum; 4) Kepala Sekolah. Sebagaimana yang diperoleh temuan-temuan penelitian di lapangan hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Strategi guru sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Mu’allimat Nu Kudus berusaha menyampaikan dengan berusaha menjelaskan menurut pemahaman mereka, bersikap ramah selalu mengawali dengan menanyakan kabar mereka dan memberikan motivasi siswa yaitu mengingatkan dan mempraktikkan sendiri apa yang sudah guru jelaskan, memberikan materi pembelajaran dan mengingatkan kembali materi minggu kemarin atau bisa disebut Kholasoh guru memberi waktu untuk mengerjakan tugas kepada siswa dengan meringkas materi pembelajaran supaya anak tetap mengingat materi pembelajaran yang sudah disampaikan mengingatkan materi pelajaran agar siswa tidak lupa, memberikan perhatian dalam bentuk menanyakan kabar siswa. hal kecil dalam kebiasaan ini seperti mulai curigai ketika siswa mengalami susah belajar atau susah bergaul dengan temannya. (2) Bentuk-bentuk motivasi guru sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa untuk memberikan motivasi sangat beragam dan sudah sangat baik, yaitu melalui nasehat, keteladanan dan kisah. Guru Akidah Akhlak mampu melaksanakan tugas sesuai dengan standar kompetensi guru yang telah ditentukan. Dengan demikian, harapannya siswa dapat lebih giat dalam belajar, taat kepada kedua orang tua dan guru, rajin beribadah serta mampu menerapkan pembelajaran yang ada di madrasah menjadi contoh yang baik pada teman-temanya di lingkungan masyarakat.