Daftar Isi:
  • Tujuan peneliti ini adalah mengetahui bagaimana metode bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan ketenangan jiwa pasien cacat fisik korban kecelakaan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, dan mengetahui hambatan serta solusi yang terjadi dalam pelaksanaan metode bimbingan rohani islam dalam menumbuhkan ketenangan jiwa pasien cacat fisik korban kecelakaan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Manfaat dalam penelitian ini adalah Mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang metode bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan ketenangan jiwa pasien cacat fisik korban kecelakaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis penelitian lapangan.. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Pertama Pelayanan bimbingan kerohanian konselor terhadap pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dilakukan pada waktu pertama kali pasien masuk rumah sakit, dan diulangi pada hari-hari berikutnya, bagi pasien yang akan dioprasi akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif dan peran tersebut adalah: a) Memotivasi kesembuhan pasien, b) Menumbuhkan rasa tenang pada diri pasien, serta menghilangkan rasa gelisah pada diri pasien, c) Mengajarkan pasien supaya lebih memasrahkan din pada Allah SWT, d) Menumbuhkan rasa sabar dan ikhlas pada diri pasien dan keluarganya sesuai dengan materi yang disampaikan, e) Memberikan sugesti pada diri pasien dengan materi yang disampaikan. Kedua, Hambatan yang terjadi dalam bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan ketenangan jiwa pasien cacat fisik korban kecelakaan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah karena dari faktor diri pasien yang merasa tidak dapat beraktifitas seperti biasanya, sehingga proses penyembuhan berjalan lambat, selain itu juga karena keterbatasan tenaga pembimbing rohaninya. Ketiga, solusi pembimbing rohani Islam dalam menumbuhkan ketenangan jiwa pasien cacat fisik korban kecelakaan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah dengan memberikan bimbingan secara berkelanjutan dan memberikan bimbingan kepada keluarga sehingga keluarga dapat membantu membimbing pasien. Dengan adanya pelayanan ini, maka pasien beserta keluarganya termotivasi untuk cepat sembuh dibanding dengan sebelum mendapatkan layanan ini. Pelayanan bimbingan rohani Islam ini juga menjadi media kembalinya pasien dan keluarganya kepada fitrah.