IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN PASAK UNTUK MELATIH KOORDINASI MATA DAN TANGAN DALAM MENGENALKAN HURUF HIJAIYAH PADA ANAK DIDIK DI RA NURUL HUDA RAJEKWESI MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Daftar Isi:
- Implementasi Media Pembelajaran papan pasak untuk Melatih Koordinasi Mata dan Tangan dalam Mengenalkan Huruf Hijaiyah pada Anak Didik di RA Nurul Huda Rajekwesi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Ilmu Tarbiyah (PAI) IAIN Kudus. Pembimbing: Muhamad Mustaqim, MM, M.Pd.I. Tujuan didakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi media pembelajaran papan pasak untuk melatih koordinasi mata dan tangan dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada anak didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) pada kelas A1 di RA Nurul Huda Rajekwesi Mayong Jepara dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang mempunyai karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting), dengan tidak mengubah bentuk simbol atau angka dan bersifat deskriptif yang didasarkan pada pertanyaan bagaimana. Teknik pengolahan datanya adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa: 1) Media pembelajaran papan pasak, dengan media papan pasak yang digunakan mampu memberikan pemahaman pengenalan huruf pada anak, guru yang menggunakan strategi pembelajaran Papan pasak dengan media papan pasak tepat, baik dalam kemampuannya dan kesesuaian dengan materi dalam penyampaiannya. 2) Faktor yang mendukung dalam implementasi media pembelajaran Papan pasak dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada anak didik adalah sarana dan prasarana. Faktor penghambat yang ada kurangnya dukungan dari sebagian orang tua santri, banyaknya tantangan dari luar seperti TV dan game, kurang tersedianya media belajar seperti alat-alat peraga, gambar, buku-buku dan majalah islami, minimnya gaji bagi guru sehingga guru tidak bisa terlalu fokus dalam kegiatan-kegiatan anak didik, kurang adanya kerja sama bagi sebagian orang tua santri, keterbatasan waktu dalam artian santri terburu-buru untuk pulang karena letak sekolah mereka yang jauh, keterbatasan dana, kurangnya disiplin.