Daftar Isi:
  • Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya kesenjangan antara tujuan Pendidikan Agama Islam yang seharusnya menjadikan manusia insan kamil dengan realitas sebagian akhlak peserta didik di MTs As-Syafi’iyyah Talun Kayen Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam membina pribadi insan kamil peserta didik, memahami aspek yang ditekankan dalam membina pribadi insan kamil peserta didik serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan pribadi insan kamil peserta didik di MTs As-Syafi’iyyah Talun Kayen Pati. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya peneliti melakukan keabsahan data dengan model uji kredibilitas meningkatkan ketekunan dalam penelitian, uji transferability, dan triangulasi. Analisis data, yaitu reduksi data, display dan kesimpulan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, Waka Kesiswaan, guru Aqidah Akhlak serta peserta didik kelas IX MTs As-Syafi’iyyah Talun Kayen Pati. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Peran kepala sekolah dalam pembinaan pribadi insan kamil peserta didik yaitu menjadi suri tauladan, mendidik, membimbing dan memberikan pengarahan, serta mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan demi menunjang sikap kereligiusan peserta didik baik di dalam maupun di luar madrasah. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu shalat dzuhur berjama’ah, ziarah ke makam wali Allah, ta’ziah dan memperingati hari-hari besar islam. (2) Aspek yang ditekankan dalam membina pribadi insan kamil peserta didik yaitu aspek ilmu (unggul dalam prestasi), aspek akhlak (ringan dalam beramal serta berakhlakul karimah) dan aspek ibadah (beriman dan bertaqwa). (3) faktor pendukung dalam pembinaan pribadi insan kamil peserta didik yaitu sifat rajin, santun dan berwibawa yang dimiliki oleh kepala sekolah, kinerja wakil kepala sekolah dan guru yang saling bekerjasama, managemen sekolah yang bagus dan terstruktur. Faktor penghambatnya yaitu ketidak ikut sertaan orang tua dalam membina pribadi insan kamil peserta didik dan terbatasnya waktu yang digunakan oleh kepala sekolah dalam membina pribadi insan kamil peserta didik melalui kegiatan keagamaan.