MANAJEMEN MADRASAH DALAM UPAYA MEMBANGUN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH TAHFIDHUL QUR’AN PONDOK TAHFIDZ YANBU’UL QUR’AN ANAK-ANAK ( PTYQA) KRANDON KUDUS
Daftar Isi:
- Tesis ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Manajemen madrasah ibtidaiyah dalam upaya membangun kecerdasan emosional peserta didik di pondok tahfidz Yanbu’ul Qur’an anak-anak Krandon Kudus (2) Upaya yang dilakukan madrasah ibtidaiyah dalam membangun kecerdasan emosional peserta didik di pondok tahfidz Yanbu’ul Qur’an anak-anak Krandon Kudus (3) Kendala yang dihadapi madrasah ibtidaiyah dalam upaya membangun kecerdasan emosional peserta didik di pondok tahfidz Yanbu’ul Qur’an anak-anak Krandon Kudus. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yakni jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan, tapi dengan menggunakan paradigma naturalistik, yaitu penelitian yang dilaksanakan dalam konteks natural atau wajar, yang kemudian dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas. Lokasi penelitian di MI Tahfidhul Qur’an PTYQA Krandon Kudus sebagai sumber data untuk mendapatkan data tentang manajemen madrasah ibtidaiyah dalam upaya membangun kecerdasan emosional peserta didik di pondok tahfidz Yanbu’ul Qur’an anak-anak Krandon Kudus. Data tersebut diperoleh dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan menggunakan instrumen penelitian yang meliputi reduksi data, display data, dan conclution drawing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Manajemen yang diterapkan di MI Tahfidhul Qur’an PTYQA adalah manajemen berbasis madrasah yang terpadu dengan manajemen pondok berbasis tahfidz. Karena terpadu dengan manajemen pondok berbasis tahfidz maka MI Tahfidhul Qur’an PTYQA menyesuaikan dengan program pondok tersebut. Dalam upaya membangun kecerdasan emosional peserta didik madrasah telah merencanakan dan melaksanakan beberapa program yaitu, kunjungan wali setiap satu bulan sekali, kegiatan outbound, bimbingan dan konseling setiap hari, shalat dhuhur berjama’ah, memungut sampah saat pulang sekolah dan senam zikir asmaul husna. (2) Upaya madrasah ibtidaiyah dalam membangun kecerdasan emosional peserta didik di PTYQA Krandon Kudus adalah dengan melakukan inovasi-inovasi baru, memberikan pengarahan kepada semua guru agar lebih kreatif dalam memberikan pengajaran, mengikut sertakan semua komponen madrasah, pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana dan pemberian bimbingan konseling terhadap siswa yang bermasalah. (3) Kendala yang dihadapi madrasah ibtidaiyah dalam upaya membangun kecerdasan emosional peserta didik di PTYQA Krandon Kudus adalah kurangnya kebersamaan guru, kurangnya sarana prasarana yang memadahi, tidak tertibnya siswa dan adanya rasa malas.